Ramadan di Irak tak lagi sama sejak invasi Amerika Serikat 20 tahun yang lalu. Kehororan yang dihasilkan mewariskan trauma dari generasi ke generasi, mengawetkan praktik kekerasan hampir tiada henti. Parahnya lagi, invasi itu ternyata didasarkan pada sebuah hoaks. Mari telusuri akar kebohongan rezim Bush.

Sudah nonton Cocaine Bear, film tentang seekor beruang yang mengonsumsi kokain, lalu membantai orang-orang di Georgia, Amerika Serikat? Rupanya film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 1985. Mari telusuri kisah mantan polisi yang terlibat bisnis narkoba, terjun payung yang gagal, dan seekor beruang yang tak sengaja kecanduan.

Leonid Rogozov adalah dokter asal Uni Soviet yang mengikuti ekspedisi ke Antartika pada bulan Maret 1961. Pada suatu hari perutnya terasa amat sangat sakit. Ternyata dinding bagian dalamnya mengalami peradangan. Sayangnya, tidak ada dokter lain di timnya. Proses evakuasi juga tidak memungkinkan. Ia pun nekad: membedah perutnya sendiri. Bagaimana caranya? Apakah ia berhasil?

November 1961. Konon Michael Rockefeller hilang di Papua karena dibunuh dan dimakan kanibal. Namun akar masalahnya jauh lebih kompleks. Ini adalah perkara kolonialisme Belanda yang menyebabkan eskalasi konflik, memupuk dendam, dan melestarikan kekerasan. Mari urai misteri yang melingkupi cicit orang terkaya dalam sejarah Amerika Serikat itu.

Korsel pernah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat di masa kediktatoran Park Chung-hee (1963-1979). Namun harganya adalah derita buruh yang diperas lewat upah murah hingga kondisi kerja yang tak manusiawi. Jeon-Tae il berusaha mengubah keadaan lewat aktivisme. Tapi ia tak berdaya menghadapi pemerintah dan gerombolan pengusaha nakal. Mengapa ia sampai nekad membakar diri? Apakah aksi tersebut membuahkan hasil?

Rumor kiamat sebelas tahun yang lalu tidak hanya soal interpretasi kalender bangsa Maya yang "berakhir" di tanggal 21 Desember 2012. Tapi juga tentang Hollywood hingga para penerbit buku yang mencoba mengambil keuntungan. Uniknya, meski ilmuwan ramai-ramai membantahnya, tetap ada segolongan orang yang benar-benar panik. Apakah kamu salah satunya?

Ya, menurut Norman Ohler dalam bukunya "Der Totale Rausch", Adolf Hitler adalah pemakai obat-obatan terlarang. Demikian juga para jenderal hingga tentara Nazi Jerman. Baginya faktor tersebut menjelaskan mengapa Nazi bisa berjaya secara kilat, tapi juga runtuh dalam waktu singkat. Narkoba jenis apa? Bagaimana awal mula kecanduan itu?

Seribu tujuh ratus tahun yang lalu, seorang pendeta diam-diam menikahkan pasangan yang sedang dimabuk asmara, meski melanggar aturan Kekaisaran Romawi. Ini adalah cerita tentang persekusi yang dihadapi orang-orang Kristen pada abad ke-3. Ini adalah kisah tentang seorang santo bernama Valentine, dan rasa cinta yang begitu besar terutama kepada Tuhan kesayangannya.

Semua orang tiba-tiba menginvestasikan uangnya ke Charles Ponzi. Perusahaannya konon sanggup melipatgandakan keuntungan sebesar 50-100% dalam waktu singkat. Siapa yang tak tergiur? Masalahnya, Ponzi adalah seorang penipu. Ia sebenarnya hanya gali lubang tutup lubang, sambil membual seakan-akan bisnisnya profitable. Kok tidak terdengar asing ya?

Jika anakmu menjadi korban pemerkosaan sekaligus pembunuhan, kamu akan membiarkan pelaku ditangani pihak berwenang, atau menegakkan keadilan lewat tanganmu sendiri? Marianne Bachmeier, seorang ibu asal Jerman, memilih opsi yang kedua. Lebih tepatnya: menerjangkan tujuh peluru di punggung pelaku. Mari telusuri masa lalunya yang kelam, demi memahami dari mana keberanian itu berasal.

Pada awal abad ke-12 penduduk desa Woolpit, Inggris, dikejutkan dengan penemuan dua anak berkulit hijau. Keduanya memakai baju dan bahasa yang aneh, serta hanya bisa makan kacang polong. Orang-orang mempercayainya sebagai dongeng. Tapi sejarawan meyakini kisah ini berasal dari kejadian nyata, terkait persekusi terhadap kelompok pemberontak di era raja Henry II. Mari kita pecahkan misterinya.

Jika bagi kita mayat yang termutilasi adalah imajinasi ala Hollywood, bagi warga Meksiko kekejaman itu adalah pemandangan berkala di pinggir jalan raya. Eksistensi kartel melahirkan kasus-kasus penculikan, penyiksaan, hingga pembunuhan massal dengan level kebrutalan yang susah untuk dinalar. Mari kita bedah bersama, dari kacamata kartel Sinaloa.