Perkataan Yesus di kayu salib, saat berdoa, berseru, bertanya mengapa Allah meninggalkan, itu mengutip dari Mazmur 22:1. Kitab Suci digenapi dalam kematian Yesus. Bahkan dalam permufakatan jahat manusia, kehendak Allah tetap digenapi.

Pukulan & cambukan, kurang makan & istirahat, membuat Yesus kehilangan tenaga, dan orang lain harus memikul salib-Nya. Yesus menerima ejekan dan penghinaan luar biasa selama penyaliban-Nya.

Ironis bahwa para prajurit membungkukkan badan, memberikan "penghormatan" kepada Yesus sebagai Raja, semuanya dalam bentuk olok-olokan, sesungguhnya Yesus benar-benar adalah Raja, bukan hanya bagi Yahudi tetapi Raja mereka juga.

Penyaliban adalah cara mati yang sangat mengerikan, terutama bagi orang yang dia anggap tidak bersalah. Betapa ironisnya, gubernur kafir itu ingin melepaskan Mesias, sementara para pemuka agama menginginkan Mesias disalibkan.

Petrus menyadari dengan kesedihan yang pahit perihal bagaimana Tuhannya tahu betul akan dia, dan betapa tepatnya Yesus telah membaca hatinya, yang diri Petrus sendiri pun tidak mengetahui kepalsuan hatinya.

Saat ayam berkokok ke-2x, Petrus teringat nubuatan Yesus bahwa dia akan menyangkal Tuhannya tiga kali. Petrus pun luruh dan meratap. Dengan menyangkal Yesus, Petrus sendiri sedang menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias.

Tindakan Yudas adalah perbuatan keji,dia berusaha menyembunyikan pengkhianatannya dengan kedok persahabatan. Pemuda itu, gantinya menanggalkan segalanya untuk "mengikuti" Yesus, malah menanggalkan semuanya untuk "meninggalkan" Yesus.

Yesus berdoa di Getsemani, agar cawan penderitaan disingkirkan, dan doa-Nya dijawab. Yesus berserah kepada kehendak Allah. Jawaban Allah "Tidak." Allah tidak mengambil cawan penderitaan, karena melalui inilah keselamatan ditawarkan kepada dunia.

Di Perjamuan Terakhir, Yesus meresmikan upacara peringatan baru, transisi perayaan Paskah. Tidak ada daging domba, karena Yesus adalah Anak Domba Allah. Roti Perjamuan melambangkan tubuh Yesus, “darah-Ku, darah perjanjian…ditumpahkan bagi banyak orang"

Tak terlupakan pemberian wanita yang mengurapi Yesus, dan perbuatannya disertakan dalam semua pemberitaan Injil di seluruh dunia. Pengkhianatan Yudas juga tidak terlupakan, motifnya adalah keserakahan.

Narasi Kesengsaraan" menggambarkan penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Kematian Yesus akan terjadi pada hari Jumat, dan kebangkitan-Nya pada hari Minggu.

Menunggu kedatangan Kristus, kita diperintahkan berjaga-jaga, penuh kewaspadaan, tekun bekerja, kerjasama dengan kecerdasan Ilahi untuk keselamatan jiwa-jiwa, sebagai hamba setiawan & budiman yang “memberikan makanan kepada mereka pada waktunya”.

Kembalinya Yesus Kristus dalam kemuliaan, didahului dengan tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang. Mereka yang telah meninggal di dalam Kristus, akan dibangkitkan dan diangkat bersama orang-orang kudus yang hidup untuk bertemu Kristus di angkasa.

Kesusahan besar yang tak ada bandingannya sejak penciptaan dunia, menandakan sebuah penganiayaan yang lebih besar, lebih luas dari kehancuran Yerusalem. Yesus mengamarkan ancaman lain yaitu nabi & kristus palsu, yang bangkit sebelum Yesus datang kembali.

Dengarkan perkataan-Ku, harinya akan datang bila "satu batu pun di sini tidak akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."

Persembahan janda ini dipuji Yesus. Ia memberi lebih dari orang lain, memberi dari kemiskinannya. Para pemuka bertanggung jawab menggunakan sesuai kehendak Allah. Jika pemuka korup, orang yang memberi demi pekerjaan Allah tetap diberkati pemberiannya.

Yesus tidak hanya menubuatkan masa depan namun juga mengajari murid-murid-Nya baik dulu maupun sekarang tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi datangnya pencobaan.

Bila hidup untuk diri sendiri, seperti pohon ara yang dikutuk Yesus. Melakukan kepura-puraan tapi tidak berbuah, perbaktian sekadar rupa, tanpa pertobatan atau iman, mengaku menghormati hukum Allah, tapi penurutan kurang, berkata-kata, tapi tidak berbuat.

Ahli Taurat itu langsung menyentuh inti agama dengan pertanyaannya mengenai hukum mana yang paling utama. Yesus menanggapinya dengan sederhana dan jelas, mengutip Shema, pengakuan iman.

Sementara tunduk pada undang-undang negara dengan damai, umat Tuhan harus memberikan kesetiaan mereka yang utama kepada Allah setiap saat.

Menanyakan dengan wewenang apa Yesus melakukan tindakan membersihkan Bait Suci, Para pemuka agama tidak sedang mencari kebenaran tetapi sedang berusaha menjebak Yesus.

Pohon ara dan Bait Suci berdiri sejajar. Yesus mengutuk pohon ara tapi membersihkan Bait Suci, tindakan berlawanan. Ironisnya para pemuka agama bersekongkol membunuh Yesus. Ini akan mengakhiri arti penting pelayanan di Bait Suci yang digenapi dalam Yesus.

Seluruh kota digemparkan dengan masuknya Yesus. Orang banyak yang mengiringi Yesus meneriakkan “Hosanna”, yang berarti "pujian bagi Allah."

Pengajaran Yesus, bahkan dalam situasi-situasi polemik, menolong untuk membimbing orang percaya baik dalam persoalan-persoalan mendasar tentang iman maupun dalam persoalan-persoalan praktis dalam pengalaman sehari-hari.

Ke mana saja Juruselamat pergi, wajah-Nya yang menyenangkan serta budi pekerti-Nya yang lemah lembut dan peramah memenangkan kasih dan kepercayaan anak-anak

Seruan Bartimeus buta itu pengakuan iman bahwa Yesus Mesias & sanggup menyembuhkannya. Yesus segera menyembuhkan & tidak mengecewakannya. Sungguh, dalam Injil, siapa pun yang datang pada Yesus meminta pertolongan, selalu menerimanya.

Yakobus dan Yohanes menjawab mereka sanggup minum cawan Yesus, yang lalu menubuatkan benar mereka akan meminum cawan-Nya, dibaptiskan dengan baptisan-Nya. Yakobus paling pertama mati sebagai martir, Yohanes paling lama hidup dan dibuang ke Patmos.

Yesus menguji ketulusan dengan meminta menjual segala yang dimiliki lalu mengikuti-Nya. Pria muda itu pergi dengan kecewa sebab dia mempunyai banyak harta. Dia melanggar hukum yang pertama, menempatkan sesuatu di atas Allah. Kekayaannya adalah berhalanya.

Terhadap yang menjauhkan anak-anak dari-Nya, Yesus menegaskan tidak boleh menghalangi anak-anak. Seseorang harus menerima Kerajaan Allah dalam sikap dan pandangan seorang anak kecil, yaitu kepercayaan yang sederhana pada Allah.

Seorang laki-laki meninggalkan orang tuanya & dipersatukan dengan isterinya, keduanya menjadi satu daging. Konsep dipersatukan ini menjadi dasar penegasan Yesus untuk ikatan pernikahan. Apa yang Allah telah persatukan, janganlah diceraikan oleh manusia.

Yesus mengajar murid-murid-Nya dalam persiapan menuju salib. Para pengikut Yesus, baik para murid 2.000 tahun yang lalu atau para murid abad ke-21 ini, menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam pemuridan.

Surga memilih pekerja seperti Yohanes Pembaptis, mengambil tempat yang rendah di hadapan Allah, paling sederhana, namun paling mantap dalam pekerjaan Allah. Surga bekerja sama dengan orang yang bukan meninggikan diri tetapi menyelamatkan jiwa-jiwa.

Untuk topik yang sangat serius ini, Yesus mengilustrasikan suatu hal dengan hiperbola. Dosa harus ditanggapi dengan serius sehingga lebih baik kehilangan tangan, kaki, atau mata daripada berbuat dosa.

Yesus mengutarakan pernyataan yang jelas bahwa untuk menjadi yang terbesar, engkau harus menjadi seorang hamba.

Di atas gunung, Yesus berubah rupa dalam kemuliaan kerajaan surga. Di antara orang banyak, si ayah sadar bukan hanya anaknya punya masalah kerasukan, dia juga punya masalah ketidakpercayaan yang bisa mengakibatkan anaknya tidak sembuh.

Yesus bukan hanya menjelaskan harga pemuridan namun juga nilainya yang besar, Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.39; “

Yesus secara khusus mengajar para murid-Nya mengenai kematian-Nya. Para murid kesulitan menangkapnya walaupun Yesus mengatakannya beberapa kali. Sama seperti orang buta itu, para murid memerlukan “dua jamahan” agar dapat melihat dengan jelas.

Pengajaran Yesus memberikan tantangan kepada kedua belas murid di 2.000 tahun yang lalu, pengajaran Yesus juga terus dihadapkan kepada para murid saat ini dengan besarnya biaya, serta manfaat, mengikut Yesus.

Betapa sering pelayanan kita kepada Kristus, persekutuan kita satu dengan yang lain dirusak oleh keinginan yang tersembunyi untuk meninggikan diri! Alangkah cepat kita memikirkan pemuasan diri sendiri dan kerinduan untuk mendapat persetujuan manusia!

Yesus mengamarkan para murid mengenai "ragi" orang Farisi dan Herodes Mrk. 8: 15, yaitu maksud “ragi” adalah ajaran mereka, Mat 16: 12

Yesus menaruh jemari-Nya ke dalam telinga orang itu, meludah, menjamah lidahnya, dan menghela napas, karena memikirkan bahwa banyak orang tidak mau mendengar kebenaran, banyak lidah terikat, enggan mengakui Penebus."

Sama seperti anjing dalam rumah di bawah meja, wanita ini ada di kaki Yesus memohon bagi anak perempuannya, mengungkapkan imannya. Menyebut "remah-remah" untuk mukjizat besar putrinya disembuhkan dari jarak jauh menyatakan kuasa Yesus sungguh luar biasa.

Yesus memberitahu bahwa kejahatan datang dari dalam hati, yang adalah pusat diri manusia. Yesus menjelaskan satu daftar kebiasaan jahat yang bermula dari pikiran jahat dan kemudian berakhir dengan perbuatan jahat.

Kemunafikan seperti inilah yang Yesus serang tanpa kompromi. Mereka telah menempatkan tradisi manusia di atas Firman Allah dan, dengan berbuat demikian, mereka telah berdosa.

Markus 7, bersama dengan penyembuhan lainnya, mengungkapkan kebenaran penting bahwa, betapa pun mengesankannya mukjizat, mukjizat saja sering kali tidak cukup untuk membuka hati terhadap kebenaran.

Kita harus secara pribadi mendengarkan Yesus bicara ke dalam hati. Bila setiap suara yang lain didiamkan, lalu dalam ketenangan kita menunggu di hadapan Yesus, ketenangan jiwa membuat suara Allah lebih jelas.

Berbeda dengan pandangan umum mengenai Mesias sebagai raja yang membebaskan Israel, Yesus datang untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa, bukan untuk memerintah melainkan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai satu tebusan bagi banyak orang.

Dalam Markus 6 dicatat bahwa penduduk kampung halaman Yesus menolak Dia. Yohanes Pembaptis dibungkam Herodes, di saat yang sama ketika Dua Belas Rasul menyerukan pertobatan. Dua kisah ini menunjukkan datangnya krisis bagi Yesus & para pengikut-Nya.

Dua tokoh di Markus 5, Yairus dan perempuan yang sakit, keduanya mengalami perjalanan yang sangat berat bagi emosi, keduanya datang kepada Yesus untuk meminta pertolongan.

Yesus dapat mendengar bisikan minta tolong dari orang itu bersamaan gemuruh teriakan roh-roh setan. Pertarungan kuasa baik & jahat. Yesus mengirim orang yang disembuhkan itu kembali ke kampung menjadi saksi, misionaris hebat, dengan kesaksian luar biasa.

Badai besar pun datang di danau, dan perahu terancam akan tenggelam ketika para murid membangunkan Yesus. Dramatisnya, Yesus memerintahkan angin dan ombak untuk berhenti. Ketenangan luar biasa menghinggapi danau.

Selain dua mukjizat di atas air, meneduhkan badai dan berjalan di atas air, terdapat juga sejumlah mukjizat yang Yesus lakukan di darat, di sekitar danau Galilea.

Kesucian sejati adalah penyerahan diri seluruhnya bagi pelayanan Allah. Kristus memohon pengabdian yang tidak terbagi, hati, pikiran, jiwa, kekuatan. Diri sendiri jangan dimanjakan. Barangsiapa yang hidup untuk dirinya sendiri bukanlah umat Allah.

Fokus dari perumpamaan singkat ini adalah proses pertumbuhan. Yesus menyatakan bahwa begitulah cara kerja kerajaan Allah. Manusia mempunyai peran, namun pertumbuhan sesungguhnya adalah karya atau pekerjaan Allah.

Pelita adalah untuk memberikan penerangan, jika tidak maka akan kehilangan fungsinya. Prinsip bahwa ukuran yang kita gunakan untuk orang lain, akan diukurkan kepada kita, berlaku dalam semua urusan dengan orang lain.

Kebenaran merupakan konsep menyeluruh dari perumpamaan tentang penabur. Masing-masing memilih menjadi jenis tanah yang mana, memutuskan bagi diri sendiri apakah mereka mau berserah kepada Yesus atau tidak. Masing-masing kita harus memilih.

Tanah yang berbeda adalah tipe pendengar yang berbeda pula. Dalam penafsiran Yesus, semua orang mendengarkan Firman itu; artinya, semua jenis tanah memiliki benih yang ditaburkan di atasnya. Namun penerimaannya berbeda-beda.

Perumpamaan ini sepertinya menunjuk pada biaya pemuridan dan termasuk risikonya, namun upah berlimpah tersedia bagi yang mengikuti Yesus.

Markus 4 memiliki lima perumpamaan, yaitu penabur, pelita, ukuran, benih yang tumbuh, dan biji sesawi.

Bukankah manusia jauh lebih berharga daripada domba? Karena itu boleh, berbuat baik pada hari Sabat. Matius 12:12

Ada paralel aneh dari kisah selang-seling ini. Keluarga Yesus tampaknya berpandangan sama dengan para ahli Taurat. Yesus tau rasanya terasing dari keluarga, dan dapat menghibur siapapun yang merasa terasing dari keluarga yang sering kali menyakitkan.

Dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa melawan Roh Kudus, menyebut pekerjaan Roh sebagai pekerjaan Iblis .

Yesus menekankan bahwa hari Sabat dibuat untuk manusia, bukan sebaliknya, dan pengakuan Yesus bahwa Dialah Tuhan atas hari Sabat.

Yesus menyebut dirinya tabib rohani, seorang yang dapat menyembuhkan jiwa yang sakit dosa. Menarik untuk membandingkan ajaran Kristus dan para pemuka agama. Betapa telah rusaknya cara pandang para pengajar tersebut.

Yesus dapat menyembuhkan orang lumpuh, menjadi berjalan oleh kuasa Allah, maka pernyataan Yesus untuk mengampuni dosa adalah sah.

Ajaran Yesus, berbeda dengan pengajaran para pemuka agama.

Yesus mempertahankan pendekatan yang tenang dan mantap untuk pelayanan dan orang-orang, melalui pengalaman doa-Nya sehari-hari.

Kita harus berhati-hati untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menghambat penyebaran Injil, seberapa baikpun niat kita.

Yesus sedang berdoa, Yesus terus berdoa. Pagi-pagi sekali Yesus pergi keluar, lamanya waktu Yesus berdoa sendirian sangat panjang. Di sepanjang Injil, Yesus adalah seorang pendoa. Ini adalah salah satu rahasia kunci dalam pelayanan Yesus.

Barangsiapa yang telah diselamatkan & disembuhkan, oleh Yesus, harus melayani orang lain! Setelah matahari terbenam Sabat itu, banyak orang datang ke rumah Petrus agar disembuhkan. Sampai orang sakit terakhir, baru Yesus berhenti, saat telah jauh malam.

Markus 1 mencatat pengalaman tak terlupakan yang terjadi di Sinagoge Kapernaum, dan kebenaran rohani yang dapat kita ambil dari kisah ini.

Yesus memanggil, dan para nelayan menjawab. Mereka menemui Yesus, mengambil waktu bersama Yesus. Menerima panggilan Yesus untuk pelayanan bukanlah semacam permainan atau pelarian, mereka telah memikirkan dengan matang.

Injil Markus mengisahkan panggilan terhadap empat murid dan melukiskan suatu Sabat di Kapernaum dan apa yang selanjutnya terjadi.

Seruan malaikat pertama untuk takut, memuliakan, menyembah Allah adalah panggilan kepada pemuridan, disampaikan kepada dunia pada hari-hari terakhir saat kuasa binatang dari Wahyu 13 menghadirkan allah palsu agar ditakuti, dimuliakan, dan disembah.

Nubuatan 70 pekan yang Yesus maksudkan dalam Daniel 9, digenapi pada baptisan Yesus, di saat Yesus diurapi oleh Roh Kudus dan memulaikan pelayanan-Nya.

Betapa pentingnya baptisan Yesus. Bapa, Anak, dan Roh Kudus hadir, bersama-sama meneguhkan awal pelayanan Yesus.

Yohanes Pembaptis, sang utusan dan pengkhotbah, berbicara mengenai Seseorang yang Datang setelah dirinya, yang lebih berkuasa, menunjukkan betapa mulianya pandangan Yohanes terhadap Yesus.

Melihat potensi dalam diri Markus, Barnabas tidak ingin meninggalkan pemuda itu. Saat Markus pulih dari kegagalannya, hampir dapat dipastikan karena kepercayaan dan kesempatan kedua yang diberikan kepadanya.

Markus, diliputi dengan ketakutan, kekecewaan, ragu-ragu, untuk memberikan dirinya dengan sepenuh hati kepada pekerjaan Allah. Tidak biasa dengan kesukaran, ia putus asa oleh bahaya dan penderitaan di perjalanan.

Penulis Markus tidak pernah menyebutkan namanya. Tradisi gereja mula-mula mengindikasikan bahwa penulis Injil Markus adalah Yohanes Markus, yang pernah menjadi rekan seperjalanan Paulus dan Barnabas, kemudian menjadi sahabat Petrus.

Pertikaian besar telah berakhir, dosa tak ada lagi. Seluruh semesta sudah bersih. Dari Allah yang menciptakan semuanya, mengalir kehidupan, terang, kesukaan, keseluruh semesta. Dari atom paling kecil sampai dunia paling besar, menyatakan Allah itu kasih.

Salah satu dari dua kekekalan menanti kita semua. Umat tebusan menerima upah kehidupan kekal. Orang yang terhilang menerima upah kematian kekal. Yang kekal adalah kebinasaannya, bukan tindakan Allah membinasakannya.

Selama masa milenium, orang benar akan memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung keadilan & kasih Allah dalam menangani masalah dosa. Setiap orang yang tidak ada di surga adalah karena penolakan pribadi mereka terhadap Kristus.

Tidak seorang pun dibiarkan hidup di bumi selama masa 1.000 tahun itu. Iblis dan para malaikat jahatnya dibiarkan merenungkan malapetaka yang disebabkan oleh pemberontakannya. Seluruh alam semesta menyadari kembali bahwa upah dosa adalah maut.

Kata Yesus, "Janganlah gelisah hatimu," adalah kepastian Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita & akan datang kembali, membawa kita pulang. Inilah "pengharapan yang diberkati" yang telah mengilhami umat Allah yang setia di setiap generasi.

Wahyu 16 menulis tujuh malapetaka terakhir akan dicurahkan ke atas dunia yang jahat. Seperti 10 tulah di Mesir, umat Allah akan terlindung. Janji Dan 12:1, “Pada waktu itu bangsamu akan terluput…barangsiapa yang…namanya tertulis di dalam Kitab itu"

Pemahaman untuk peristiwa-peristiwa akhir zaman begitu penting di masa krisis yang akan datang. Hanya Kitab Suci yang melindungi dari penipuan. Persiapan pribadi kita perlukan untuk menerima hujan akhir guna menyelesaikan pekerjaan Allah di bumi.

Di akhir zaman, Roh Kudus akan dicurahkan dengan kuasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Injil akan disebarkan dengan cepat sampai ke ujung bumi. Ribuan orang bertobat dalam satu hari. Kasih karunia Tuhan & kebenaran berdampak pada seluruh bumi.

Nubuatan Yoel tentang hujan awal digenapi pada hari Pentakosta, dan hujan akhir akan turun dengan kuasa yang lebih besar untuk mempersiapkan tuaian akhir bumi.

Meterai Allah diterima di dahi, sedangkan tanda binatang itu diterima di dahi atau di tangan. Mengapa ada perbedaan? Meterai Allah ditempatkan di dahi. Dahi adalah simbol pikiran dan mewakili keputusan yang diambil secara sadar.

Kebenaran dalam Firman Allah membebaskan kita dari tipu daya iblis. Kitab Suci membuka kedok strategi iblis dan menyingkapkan rencana Allah. Kitab Suci adalah pelita bagi kaki kita.

Nubuatan Firman Allah tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di akhir zaman dan menemukan lagi kekuatan Kristus untuk membawa kita melewati konflik terakhir di bumi dan membawa kita pulang ke rumah.

Allah tidak pernah memaksa kemauan hati nurani. Satan tetap berusaha mengendalikan mereka yang tidak dapat dibujuk, melalui pemaksaan kekejaman. Hanya yang membentengi pikiran dengan kebenaran Alkitab, akan bertahan melewati pertentangan besar terakhir.

Binatang kedua "keluar dari dalam bumi". Bumi melambangkan daerah yang jarang penduduknya di dunia. Binatang ke-2 muncul menjelang akhir periode nubuatan saat binatang ke-1 berkuasa. Artinya, binatang ke-2 menjadi terkenal sekitar tahun 1798 M.

Wahyu 13: 5. Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

Binatang muncul dari laut di Wahyu 13 adalah kekuatan agama murtad yang muncul dari Roma dan menjadi sistem penyembahan sedunia. Binatang ini bukan manusia; tapi organisasi keagamaan yang telah menggantikan kebenaran Firman Tuhan dengan keputusan manusia.

Nubuatan menunjukkan penganiayaan akan dimulai dengan sanksi ekonomi, yaitu tidak seorang pun dapat membeli atau menjual kecuali memiliki tanda tersebut. Siapa pun yang menolak untuk menerima tanda tersebut pada akhirnya akan dijatuhi hukuman mati.

Kitab Wahyu berbicara tentang kebenaran kekal yang diberikan Allah yang penuh kasih kepada generasi akhir zaman. Konflik antara Kristus & Iblis dimulai di surga mengenai penyembahan. Konflik ini akan mencapai klimaks terakhir dalam hal penyembahan.

Konflik yang akan datang adalah mengenai penyembahan. Iblis menantang otoritas Allah dengan berusaha merongrong hukum Allah, secara khusus, hari Sabat yang akan menjadi pusat konflik global ibadah. Iblis membenci Sabat karena ia membenci Sang Pencipta.

Iman yang tidak teguh atas Firman Allah, akan tertipu & dikalahkan. Janji Juruselamat "Karena engkau menuruti Firman-Ku, maka Aku melindungimu". Ia mengirim malaikat surga untuk melindungi umat-Nya, agar yang percaya kepada-Nya tidak dikalahkan Satan.

Sebagai puncak tindakannya dalam drama besar penipuan itu, Satan sendiri akan mengambil rupa Kristus. Di berbagai tempat di dunia, ia menampakkan dirinya sebagai makhluk yang agung dengan terang yang menyilaukan menyerupai gambaran Anak Allah.

Ketika konflik kosmis mendekati akhirnya, kuasa Iblis akan memasuki arena sejarah manusia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Spiritualisme, yang dasarnya adalah ajaran bukan Alkitabiah tentang kebakaan jiwa, hampir akan menguasai dunia.

Perjanjian Lama & Perjanjian Baru menggambarkan kematian sebagai tidur. Sekitar 53x dalam Kitab Suci, kata "tidur" maksudnya kematian. Para penulis Kitab Suci sepakat tidak ada eksistensi sadar, dalam jiwa kekal, yang meninggalkan tubuh saat kematian.

Bila gagal memahami kebenaran tentang kematian, diri kita terbuka terhadap tipu daya Iblis. Kita harus melawan dengan kebenaran Kitab Suci, bahwa orang mati tidak tahu apa-apa, dan bahwa mereka yang tampak seperti itu adalah roh-roh jahat."

Tuhan melarang umat-Nya terlibat penyembahan & praktek okultisme dalam bentuk apapun. Diantara umat tidak boleh ada seorang pemantera, atau yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.

Spiritualisme berawal di Taman Eden dengan kebohongan ular pada Adam & Hawa, "Sekali-kali kamu tidak akan mati". Sepanjang sejarah, spiritualisme telah mengambil berbagai bentuk, tapi selalu dengan konsep bahwa kehidupan terus berlanjut setelah kematian.

Hanya bila dengan jelas manusia dihadapkan kepada pilihan antara menuruti perintah hukum Allah atau perintah manusia, barulah manusia menerima 39;tanda binatang itu,39; yaitu mereka yang terus-menerus melanggar perintah-perintah Allah.

Menyembah Pencipta bertentangan dengan menyembah binatang. Menyembah Pencipta dinyatakan dengan menuruti perintah hukum Allah. Konflik terakhir tentang kesetiaan pada Kristus atau pada binatang berpusat pada penyembahan. Intinya adalah hari Sabat.

Barangsiapa yang menolak panggilan terakhir dari tiga malaikat untuk menyembah Allah pada Sabat hari kudus Allah (Yesaya 58: 13) dan yang menyembah binatang itu pada hari sabat palsu, Minggu, akan menerima tanda binatang itu.

Pada akhir pekan Penciptaan, Allah beristirahat sebagai teladan bagi kita. Wahyu 14, pekabaran akhir zaman Allah bagi dunia, memanggil manusia beristirahat dalam kasih pemeliharaan Allah setiap hari Sabat, mengingat Allah Pencipta kita, memuliakan Allah.

Hukum moral, dalam Sepuluh Perintah Allah, tidak dihapuskan Tuhan. Kedatangan Tuhan tidak meniadakan satu bagian pun dari hukum ini, yang tidak pernah bisa dihancurkan. Setiap bagian hukum ini tetap berlaku, bagi seluruh umat manusia, di segala zaman.

Di dalam Bilik Mahakudus di Bait Suci surga, tersimpan Hukum Ilahi itu, Hukum yang diucapkan Allah sendiri di tengah-tengah guruh di Sinai, dan dituliskan dengan jari Allah sendiri di atas loh batu itu.

Hari Sabat, perintah keempat, dengan jelas mengidentifikasi Allah sebagai Pencipta kita, dasar dari semua penyembahan yang benar, sebuah tema yang akan menjadi sangat relevan di hari-hari terakhir sejarah bumi.

“Semua yang mau agar namanya tetap tertulis di dalam kitab kehidupan, sekarang harus, dalam hari-hari terakhir masa percobaan ini, merendahkan diri di hadirat Allah dengan menyesali dosa-dosa dan bertobat dengan sungguh-sungguh."

Di Tempat Maha Kudus, di hadirat Allah dalam ruang takhta alam semesta di takhta Allah, terdapat hukum Allah dalam Tabut Perjanjian. Keadilan dan belas kasihan Allah dinyatakan. Pengantaraan Yesus merupakan kabar baik yang luar biasa.

Karena Kristus datang untuk memberikan upah terakhir-Nya, maka harus ada penghakiman sebelumnya, untuk menunjukkan siapa yang akan menerima upah apa. Saat Kristus datang kembali, tidak ada kesempatan kedua.

Di penutupan Hari Pendamaian, Allah memiliki Bait Suci & umat yang bersih. Di Bait Suci surgawi, Kristus melayani kita, pertama di Tempat Kudus (Bilik Suci), sekarang, di Tempat Mahakudus (Bilik Maha Suci) sejak tahun 1844, di akhir Nubuatan 2.300 hari.

Di akhir 2.300 hari, thn 1844, di dunia tidak ada lagi Bait Suci selama ratusan tahun. Jadi , "Sampai lewat 2.300 petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar," tanpa diragukan lagi menunjuk pada Bait Suci di surga.

Nubuatan 2.300 hari tidak berhubungan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali, seperti yang umumnya dipahami, tetapi dengan pekerjaan Kristus di Bait Suci surgawi, dalam Ibrani, dan penggenapan pembersihan Bait Suci di bumi, dalam Imamat.

Mereka yang mengaku mengasihi Juruselamat, harus membuktikan kasihnya. Pekabaran dirancang untuk menyanggupkan umat menilai keadaan kerohanian diri sebenarnya, untuk membangunkan agar mencari Tuhan dengan pertobatan dan merendahkan diri.

Dekrit ketiga oleh Artahsasta adalah yang paling lengkap dan menandai dimulainya nubuatan 2.300 hari/tahun. Dengan mengurangi 490 tahun dari nubuatan 2.300 tahun, maka tersisa 1.810 tahun untuk penggenapan nubuatan itu, yaitu berakhir di tahun 1844 M.

Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar." Daniel 8: 14

Allah menggunakan William Miller untuk menemukan kembali kebenaran tentang cara kedatangan Kristus yang kedua kali. Ketika Miller mempelajari Kitab Suci, ia menemukan Kristus yang mengasihinya lebih dari yang dapat ia bayangkan.

Pekabaran kedatangan Kristus yang kedua adalah seruan yang mendesak bagi kita masing-masing agar memeriksa hati kita dan mengevaluasi kehidupan rohani kita. Ini adalah sebuah panggilan untuk hidup saleh.

Janji Kedatangan Kristus kedua kali mengarah ke masa depan kepada akhir dari penyakit, penderitaan, dan kematian.

Dua Saksi Allah bernubuat sambil berkabung, meneruskan kesaksian selama masa 1.260 tahun. Pada masa yang paling gelap ada orang-orang yang setia yang mencintai Firman Allah dan mempertahankan kehormatan Firman Allah.

Kristus telah menang. Kejahatan telah dikalahkan. Yesus menang dan Iblis kalah. Kebenaran menang. Kebenaran memerintah.

Di akhir Revolusi Prancis, Firman Allah secara kiasan hidup kembali. Terjadi kebangunan rohani yang dahsyat. Ketakutan yang luar biasa akan menimpa mereka yang melihat Firman Allah sekali lagi menjadi kuasa Allah yang hidup untuk keselamatan.

Kitab Suci dibakar dijalanan, Allah dinyatakan tidak ada. Iblis bekerja melalui orang-orang tidak beriman, membunuh Dua Saksi Allah. Mayat mereka "terletak di jalan raya kota besar, secara rohani disebut Sodom& Mesir, dimana juga Tuhan mereka disalibkan”

Dua saksi "bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya". Ini adalah periode waktu yang sama dengan empat puluh dua bulan di mana "bangsa-bangsa lain", yang menentang kebenaran Allah, akan menginjak-injak kota kudus, Wahyu 11: 2

Siapakah Dua Saksi itu? Alkitab dan Wahyu 11 memberitahu kita bahwa Dua Saksi itu adalah Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, terang dan kebenaran Allah kepada dunia..

Berabad-abad, Firman Allah telah dirusak, diragukan, dibuang, dirantai di biara-biara, dibakar dilapangan umum, dicabik-cabik. Orang-orang percaya telah diejek, diolok-olok, dipenjara, bahkan jadi martir. Melalui semuanya itu, Firman Allah telah menang.

Kita berada di ujung pedang kemarahan Satan. Ajak orang-orang berjuang dengan gagah berani di hadapan takhta Tuhan dengan iman dan permintaan doa, agar musuh-musuh kita, dikalahkan Roh Allah. Kebutuhan dan pekerjaan utama kita ialah berdoa.

Banyak umat Kristen yang percaya kepada Kitab Suci pada Abad Pertengahan membayar harga sangat mahal untuk kepercayaannya. Mereka disiksa, dipenjara, diasingkan, dieksekusi, harta benda disita, rumah-rumah dibakar, tanah dirampas, keluarga dianiaya.

Martin Luther dan para Reformator menemukan Kristus dan Kristus saja sebagai sumber keselamatan. Luther mengkhotbahkan pekabaran kasih karunia Kristus yang menyelamatkan, pekabaran Kitab Suci yang menyentuh hati, dan kehidupan diubahkan.

Firman Allah jelas; jika muncul yang tidak jelas di suatu tempat, Roh Suci, yang tidak pernah bertentangan dengan Allah, menerangkan lebih jelas di tempat lain, sehingga tidak ada keragu-raguan, kecuali mereka yang keras kepala & tetap tidak mau peduli.

Betapapun sulitnya atau betapapun menantangnya keadaan yang ada, Rasul Paulus, juga Tyndale dan para Reformator percaya bahwa Allah mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Kehidupan mereka membuat perbedaan untuk kekekalan.

Kitab Suci adalah fondasi iman para Reformator dan esensi pengajaran mereka. Firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Tanpa kuasa Firman Tuhan, mereka tidak akan dapat bertahan melawan kekuatan-kekuatan jahat yang melawan mereka.

Pria, wanita dan anak-anak pada masa Reformasi Protestan memiliki tujuan hidup sangat penting yang layak diperjuangkan, dan tidak mau mengorbankan integritas mereka. Dalam menghadapi kematian, mereka memiliki kedamaian batin.

Allah menyatakannya sedikit demi sedikit kepada para pemimpin, sebagaimana kesanggupan orang-orang menerimanya. Dari abad ke abad, pekerja-pekerja yang setia susul-menyusul menuntun orang-orang lebih jauh ke dalam jalan reformasi.

Menghadapi api, pedang, penganiayaan mengerikan, yang menghiburkan kaum Waldensia, memberikan keberanian kepada Huss, Jerome, Tyndale, Latimer, para martir pada Abad Pertengahan, adalah iman teguh pada janji Firman Allah & keluar sebagai pemenang.

Kebenaran Firman Allah & sukacita keselamatan dalam Kristus memenuhi hati para Reformator sehingga mereka harus membagikannya. Para tokoh Reformasi bersukacita di dalam Firman Allah. Mereka senang melakukan kehendak Allah dan mengasihi hukum Allah.

Salah satu ciri khas kaum Waldensia, dan Para Reformator, adalah kesetiaan mutlak mereka kepada Allah, penurutan mereka kepada otoritas Kitab Suci, dan komitmen mereka kepada supremasi Kristus, bukan Kepausan.

Pada setiap zaman ada saksi-saksi Allah, orang-orang yang memelihara iman pada Kristus sebagai satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia, yang berpegang pada Kitab Suci sebagai satu-satunya pedoman hidup, yang menguduskan hari Sabat yang benar.

Tak terhitung orang Kristen jadi martir di periode 1260 tahun karena menuruti Firman Tuhan. Dalam kematian, mereka menang. Dalam Kristus menang "melalui darah Anak Domba". Kemenangan Kristus atas iblis di kayu salib adalah kemenangan mereka.

Polikarpus, pemimpin gereja mula-mula, jadi martir di Smirna dibakar di tiang pancang sebab menolak mengkhianati Tuhan. Berabad-abad pria & wanita bersedia martir daripada melepas iman pada Kristus. Kisah mereka menghidupkan keberanian & komitmen kita.

Kebohongan Kitab Suci adalah salah satu dari sekian banyak kebohongan para ilmuwan modern yang berusaha menipu kita. Paulus memperingatkan, "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik". Kata Kristus “kepada semua orang: berjaga-jagalah"

Peperangan antara Kristus dan Iblis adalah peperangan untuk memperebutkan pikiran manusia. Banyak yang memiliki kesempatan untuk mengetahui kebenaran, tetapi memilih untuk tidak percaya; dan lblis membutakan mata mereka.

Kecemerlangan penalaran manusia saja tidak akan mampu menemukan kebenaran-kebenaran Ilahi dalam Kitab Suci. Kebenaran bukanlah masalah pendapat manusia. Kebenaran adalah masalah wahyu Ilahi.

Seluruh Kitab Suci harus diterima sebagai Firman Allah. Jika tidak, pintu akan terbuka lebar untuk penipuan. Kitab Suci dengan jelas menyatakan kasih Allah yang tak terbatas dalam terang pertentangan besar, juga menyingkapkan tipu daya Iblis.

"serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu" (Kis. 20:29). Dengan kata lain, orang-orang percaya akan menghadapi penganiayaan yang kejam, tetapi dari dalam gereja.

Yesus Sumber & Penulis kebenaran. Juruselamat dunia melawan serangan Satan, dengan "Ada tertulis”. Strategi Iblis sama, merusak kepercayaan pada Firman Allah, menentang kehendak Allah, memutarbalikkan & mengutip secara salah Kitab Suci bagi keuntungannya.

Di masa tersulit dalam hidup, Allah senantiasa menyertai umat-Nya yang menemukan Yesus, "jalan, kebenaran dan hidup", melalui kuasa Roh Kudus, berdiri teguh, menghadapi tekanan yang luar biasa, tetap setia pada kebenaran Firman Allah.

Allah telah memberikan kepada kita bukti yang cukup akan kasih-Nya, dan kita tidak boleh meragukan kebaikan Allah sebab kita tidak bisa mengerti cara kerja pemeliharaan Allah.

Salah satu penyataan kasih Allah terbesar ditunjukkan saat dua wabah penyakit menghancurkan melanda tahun 160 M & 265 M. Pelayanan umat Kristen yang tidak mementingkan diri sendiri, berkorban, peduli, penuh kasih, berdampak sangat besar bagi penduduk

Saat Kristus menjamah kita dengan anugerah kesembuhan-Nya, kita rindu menjamah orang lain dengan jamahan Kristus sehingga mereka dipulihkan. Yesus rindu kita sehat secara fisik, waspada secara mental, stabil secara emosional, dan utuh secara spiritual.

Gereja bertumbuh pesat walau mengalami pemenjaraan, penyiksaan, penganiayaan. Umat percaya setia, berkomitmen penuh pada Kristus, dipenuhi Roh Kudus, penuh kuasa memberitakan Firman Allah. Kehidupan mereka diubahkan, puluhan ribu orang bertobat.

Akan ada saatnya umat Allah mengalami kesulitan, penganiayaan, pemenjaraan, dan kematian, demi Kristus. Tetapi di saat-saat yang paling menantang dengan serangan Iblis yang paling ganas sekalipun, Allah menopang dan memelihara gereja-Nya.

Yesus duduk di Bukit Zaitun menghadap Kota Yerusalem, hati-Nya hancur. Hati Allah hancur, mata-Nya dipenuhi air mata. Selama berabad-abad Allah mengulurkan tangan bagi umat-Nya. Pemberontakan kepada kasih setia Allah, umat kehilangan perlindungan Ilahi.

Perintah Yesus dalam Matius 24 menguraikan peristiwa akhir zaman dalam konteks kejatuhan Yerusalem. Iblis menjalankan strategi ganda untuk menipu dan menghancurkan umat Allah. Di saat-saat yang paling menantang sekalipun, Allah tetap memelihara umat-Nya.

Salib Golgota, menyatakan hukum tidak bisa diubah, juga upah dosa ialah maut. Saat seruan Juruselamat,"Sudah genap", lonceng kematian Satan dibunyikan. Anak Allah melewati gerbang kubur, oleh kematian-Nya, Ia, Anak Allah, memusnahkan dia, yaitu Iblis.

Tuhan kita yang telah bangkit adalah Imam Besar kita yang agung, yang menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan untuk diselamatkan dan hidup dalam kerajaan Allah selamanya.

Kristus menjawab tuduhan Iblis di kayu salib, kemenangan Yesus adalah jaminan suatu hari nanti kepala ular akan diremukkan. Dengan setiap tetes darah yang ditumpahkan Yesus di Golgota, Allah berkata, “Aku mengasihimu”. Allah telah membayar tebusan kita.

Allah memberi Adam & Hawa kebebasan memilih yang sama seperti yang Allah berikan kepada Lusifer. Dosa adalah pemberontakan terhadap Allah, memisahkan kita dari Allah. Setiap kita terpengaruh karena hidup di planet yang telah dirusak oleh dosa.

Ketika perang terjadi di surga, para malaikat harus memutuskan apakah mereka akan mengikuti Yesus atau Lusifer. Kita pun, di masa kritis dalam sejarah dunia ini dipanggil untuk memutuskan, menyatakan di pihak mana kita berada di pihak Kristus atau Iblis.

Lusifer, makhluk ciptaan, menginginkan penyembahan yang hanya dimiliki oleh Sang Pencipta. Dia berusaha merebut takhta Allah dengan mempertanyakan otoritas Allah. Pemberontakannya menyebabkan peperangan terbuka di surga.

Konflik sepanjang zaman antara kebaikan dan kejahatan, dimulai dengan pemberontakan Lusifer di surga. Kesabaran Allah menangani masalah dosa, mengurusi pertentangan besar sedemikian rupa, agar dosa tidak akan pernah muncul lagi di alam semesta.

Saat kita terus menantikan Tuhan, kita akan menemukan kedamaian dan kepuasan dalam kitab Mazmur. Doa dan nyanyian kita adalah tempat hati Tuhan dan hati kita bertemu setiap hari.

Pagi hari merupakan waktu yang dinantikan untuk penebusan Tuhan, mengungkapkan perkenanan Tuhan yang mengakhiri malam panjang keputusasaan & kesusahan. Pagi kebangkitan Yesus menjanjikan bahwa kematian itu hanya sementara bagi kita.

Sabat adalah tanda perjanjian kekal Tuhan dengan umat-Nya Perhentian. Sabat sangat penting bagi umat Allah karena itu memberdayakan umat untuk dengan penuh kepercayaan menantikan Tuhan untuk menggenapi semua janji perjanjian-Nya.

Pencobaan umat Allah saat ini akan dimahkotai dengan sukacita keselamatan di akhir zaman, tuaian besar saat pemulihan Allah pada kedatangan Kristus kedua kali. Seperti halnya panen, kita harus menunggu untuk melihat buah & hasil kerja kita.

Dengan menyapih kita dari ambisi dan kesombongan yang tidak penting, Allah memperkenalkan kita pada makanan padat, yaitu untuk "melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya"

Menantikan Tuhan lebih dari sekadar bertahan. Kita menunggu, tetapi kita tahu itu tidak sia-sia. Kematian dan kebangkitan Kristus, pada kedatangan-Nya yang pertama, adalah kepastian bagi kita untuk kedatangan Kristus yang kedua kali.

Menantikan Tuhan bukanlah waktu yang sia-sia dan putus asa. Sebaliknya, menantikan Tuhan adalah tindakan yang penuh kepercayaan dan iman, kepercayaan dan iman yang dinyatakan dalam tindakan.

Barangsiapa yang berkumpul untuk menyembah Allah haruslah membuang setiap kejahatan. Kecuali mereka menyembah Allah dalam roh dan kebenaran dan di dalam keindahan kekudusan, maka perkumpulan mereka akan percuma.

Allah menegur umat-Nya atas kejahatan & tindakan ketidakadilan yang telah mereka lakukan dalam kehidupan pribadi mereka, bukan persembahan & korban bakaran mereka. Korban yang benar, hanya jika disertai dengan pertobatan dan ucapan syukur yang tulus.

Menyanyi, memuji, membawa persembahan, dan memberitakan Injil merupakan ekspresi ibadah yang beragam. Pemberitaan keselamatan Allah kepada semua bangsa memberikan unsur pujian dan kepuasan pada penyembahan.

Bait suci adalah tempat kudus, dan semua yang ada di dalamnya, termasuk para imam, ditahbiskan. Jadi, kekudusan adalah syarat wajib untuk memasuki hadirat Tuhan.

Alkitab mendorong umat percaya dari semua generasi agar menyanyikan lagu baru untuk memuji Penebus mereka, yang menyatakan kesaksian mereka tentang keselamatan dalam darah Anak Domba.

Umat Allah, yang sekarang menjadi imamat kudus, mempersembahkan pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan mereka Yesus Kristus, Pencipta dan Penebus, untuk semua hal baik yang telah Kristus lakukan.

Memuji Tuhan dalam jemaat dianggap sebagai ibadah yang ideal. Penyembahan pribadi kepada Tuhan mengisi penyembahan umum dengan pujian yang diperbarui. Orang yang tulus hatinya mengenal Tuhan dan dikenal oleh Tuhan.

Seruan bagi umat Allah agar tetap tak tergoyahkan dalam iman percaya kepada Tuhan, sama seperti Gunung Sion adalah tempat perlindungan yang tak tergoyahkan. Meski kita tidak mengerti banyak hal, kita tetap dapat percaya pada kebaikan Tuhan.

Kedamaian bukanlah hasil dari tidak adanya pencobaan, melainkan pemberian Tuhan kepada anak-anak-Nya yang percaya. Kepercayaan tanpa pamrih kepada Tuhan dapat membuat anak Tuhan damai dan aman di tengah badai.

Sion adalah kota yang dipilih dan dikasihi Allah secara khusus.Mazmur menegaskan bahwa penyembahan yang benar kepada Tuhan ada di tempat pilihan-Nya dan dengan cara yang ditentukan-Nya.

Doa untuk kesejahteraan umat beriman harus menjadi pokok utama doa umat Tuhan karena hanya umat Tuhan yang kuat dan bersatu yang dapat mengabarkan kabar baik tentang kedamaian dan keselamatan Tuhan kepada dunia.

Di tempat kudus, umat dapat menyaksikan kemurahan Tuhan. Mereka yang tinggal bersama Tuhan, melalui iman menerima kasih karunia-Nya, di mana pun mereka berada.

Nyanyian Sion adalah nyanyian pujian yang mengagungkan keindahan Sion dan kedaulatan Tuhan, yang memerintah dari gunung suci-Nya. Sion mewakili kehadiran Allah yang hidup di antara umat-Nya.

Ketidaksetiaan umat tidak mencegah Allah menjaga iman umat-Nya & memenuhi janji-janji-Nya. Namun, individu & kelompok yang tidak bertobat dikecualikan dari berkat-berkat perjanjian. Tidak ada janji Allah di dalam Firman-Nya yang tidak akan digenapi.

Kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya memimpin pemazmur untuk menegaskan ketidakberdayaan berhala dan supremasi Tuhan di dunia. Sebagai Pencipta dan Penebus kita, hanya Allah yang harus disembah

Israel digambarkan sebagai kebun anggur yang dicabut Tuhan dari Mesir, tanah penindasan, dipindahkan ke Tanah Perjanjian. Di Mazmur 80, kebun anggur Tuhan berada di bawah murka-Nya. Tuhan memanggil umat-Nya yang telah tersesat, kembali kepada-Nya.

Peristiwa sejarah di Mazmur adalah pelajaran bagaimana Allah menunjukkan kesabaran & kasih karunia-Nya yang luar biasa dalam menyelamatkan. Betapa pentingnya perantaraan Kristus atas nama orang percaya. Kasih setia Allah selalu menang atas dosa manusia.

Untuk benar-benar memuji Allah, umat Allah perlu mengetahui fakta sejarah mereka. Sejarah memberikan validasi untuk iman kita dan alasan yang tak terhitung jumlahnya untuk memuji Tuhan.

Banyak bentuk ketidaksetiaan Israel kepada Allah, terutama penyembahan berhala. Sangat berbeda dengan kesabaran dan kasih karunia Tuhan yang tak terbatas. Usaha manusia yang tidak disertai dengan kesetiaan kepada Allah akan berakhir dengan kegagalan.

Setiap generasi umat Allah memainkan peran kecil namun signifikan dalam penyingkapan sejarah agung dari tujuan kedaulatan Allah dalam pertentangan besar.

Dengan kemanusiaan-Nya, Kristus menjamah manusia; dengan Keilahian-Nya Kristus berpegang pada takhta Allah. Selaku Anak manusia, Kristus memberi kepada kita sebuah contoh penurutan; selaku Putera Allah, Ia memberikan kepada kita kuasa untuk menurut.

Allah menganugerahi Mesias dengan jabatan raja yang kekal dan imamat dengan kedudukan yang lebih tinggi, menurut Melkisedek.

Tongkat Kristus adalah simbol penghakiman Ilahi, yang mengakhiri kekuasaan kejahatan dan menggambarkan pemerintahan Kristus yang tak tertandingi.

Kasih kekal Tuhan mengampuni dosa manusia ketika manusia bertobat. Pengharapan yang diperbarui muncul dari kepastian baru dalam kesetiaan Allah untuk "mengingat" kasih karunia-Nya.

Kristus tanpa syarat memercayakan diri-Nya kepada Bapa, saat menghadapi keputusasaan paling mendalam, di salib. Kristus menderita penolakan umat manusia, tetapi Allah memuliakan Putra-Nya, menjadikan Dia "batu penjuru" yang hidup dari Bait Allah Rohani.

Yesus mengatakan diri-Nya sebagai Gembala yang Baik. Ikatan erat Gembala Ilahi dan kawanan-Nya ditandai dengan kawanan mengetahui jelas suara Gembala. Yesus menegaskan Dia akan memanggil domba-domba-Nya di kandang lain dan menyatukan menjadi satu kawanan.

Mazmur bersaksi tentang pribadi dan pelayanan Kristus. Hampir semua aspek pekerjaan Kristus dalam rencana keselamatan, kehidupan dan karya Kristus, digambarkan sebelumnya dan dinubuatkan dalam Mazmur dengan akurasi yang luar biasa.

Hikmat dan kebahagiaan ditemukan dalam hubungan dengan Tuhan, yang terdiri dari menghormati, memuji, menemukan kekuatan, dan memercayai Tuhan.

Ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang menghormati Allah, Sumber dari semua berkat, yaitu, tinggal di hadirat Allah di tempat kudus-Nya dan menikmati hubungan yang tidak terputus dan penuh kasih dengan Allah.

Pemazmur menggambarkan hatinya sebagai ancaman utama karena di sanalah pertempuran sesungguhnya terjadi. Hanya doa yang tak henti-hentinya dengan kepercayaan penuh dan pengabdian kepada Tuhan yang dapat menyelamatkan anak Tuhan dari pencobaan

Tujuan ujian Tuhan adalah untuk menghilangkan keraguan apa pun akan janji Tuhan dan untuk memperkuat kepercayaan akan bimbingan Tuhan. Tujuan dari disiplin Ilahi adalah untuk menguatkan anak-anak Allah dan mempersiapkan mereka untuk penggenapan janji.

Menghitung hari-hari, berarti hari-hari kita terbatas. Hidup berhikmat berarti menyadari hidup itu fana, dan hidup mengarah pada iman & penurutan. Hikmat diperoleh melalui pertobatan & pemberian Allah berupa pengampunan, kemurahan, dan belas kasihan.

Memelihara perintah-perintah Allah terdiri dari "pemahaman yang baik" tentang perbedaan antara benar dan salah dan baik dan jahat. Firman Tuhan melindungi kita dari pencobaan.

Tuhan mengizinkan ujian agar kesetiaan/ketidaksetiaan umatNya terungkap jelas. Jika mengindahkan petunjuk & teguran, iman dimurnikan & kepercayaan diperkuat. Kebijaksanaan hidup benar didapat dari hidup bersama Tuhan di tengah pencobaan & tantangan.

Tidak memuji Allah berarti melupakan & tidak menghargai pemberian Allah. Berpikir & berbicara tentang Tuhan bukan memuji Dia. Pujian dimulai saat seseorang mengakui keagungan & pekerjaan Allah, merespon, menyembah atas kebaikan, kemurahan, hikmat Allah.

Tuhan adalah Sumber segala berkat. Tuhan memberkati manusia dengan menganugerahkan kebaikan, dan manusia memuliakan Tuhan dengan memuji kebaikan-Nya, menghormati Tuhan karena karakter-Nya yang murah hati, menanggapi Tuhan dengan kasih dan penurutan.

Belas kasihan Tuhan dinyatakan dalam kesiapan-Nya yang murah hati untuk menyelamatkan yang membutuhkan dan yang miskin dari masalah mereka. Tangan dermawan Tuhan jelas tidak tersembunyi dari hamba-hamba-Nya, meskipun tempat tinggal Tuhan jauh di surga.

39;Kemarahan Tuhan39; hanya dibangkitkan saat manusia gagal menghargai kasih-Nya. Tujuan kemarahan Tuhan bukan untuk melukai, melainkan untuk menyembuhkan; bukan untuk membinasakan tetapi untuk menyelamatkan umat perjanjian-Nya

Pengampunan Ilahi adalah pemberian kasih karunia Tuhan yang luar biasa, hasil dari "rahmat-Mu yang besar”, menghasilkan perubahan besar dalam diri manusia. Hanya Allah yang dapat menghasilkan perubahan radikal dan kekal dalam hati orang yang bertobat.

"Kasih Setia" menyampaikan kebaikan dan kesetiaan Tuhan kepada ciptaan-Nya, menunjukkan bahwa kekuatan dan keindahan Tuhan yang luar biasa didasarkan pada Kasih-Nya yang teguh.

Kita sepenuhnya bergantung pada kasih setia Tuhan. Kasih setia Tuhan itu kekal, sebagaimana dibuktikan dalam ciptaan Tuhan dan sejarah umat Allah. Tuhan setia pada perjanjian-Nya.

Mazmur mewajibkan orang mengangkat suara melawan kejahatan, dimotivasi bukan oleh keinginan untuk balas dendam melainkan oleh semangat untuk memuliakan nama Allah. Kita diberi jaminan akan penghiburan dan pembebasan Ilahi. Tuhan akan bangkit!

Mazmur menggambarkan Tuhan di atas takhta-Nya, siap menghakimi dunia karena dosa & kejahatannya, di Bait Suci, tempat pengampunan dosa dan pemulihan kebenaran. "Tuhan-Yang-Mengampuni" membalas perbuatan jahat orang-orang yang tidak bertobat.

Pemazmur tidak pernah membuat dirinya jadi agen pembalasan, tapi menyerahkan pembalasan hanya di tangan Tuhan, memohon bertindak seperti yang Tuhan janjikan. Kejahatan tidak akan luput dari hukuman. Pembalasan Tuhan diukur dengan keadilan & kasih karunia.

Tuhan mempertanyakan apakah "anak-anak manusia" menghakimi dengan adil. Hukuman diumumkan, karena mereka didapati tidak benar. Tuhan menolak para pemimpin yang jahat. Tuhan menghakimi seluruh dunia, umat-Nya akan memberikan pertanggungjawaban kepada-Nya.

Tuhan menunjukkan perhatian dan kepedulian khusus untuk keadilan terhadap berbagai kelompok orang yang rentan, termasuk orang miskin, membutuhkan, tertindas, yatim piatu, janda, duda, dan orang asing.

Pujian & doa kepada Tuhan adalah sumber kekuatan Daud, lebih kuat dari senjata perang apapun. Hanya Tuhan yang harus dipercaya & disembah. Apapun bakat, keterampilan, kesuksesan dalam hidup, kita harus ingat hanya Tuhan Sumber semuanya.

Tuhan panjang sabar dan menahan murka-Nya dalam kesabaran-Nya yang besar, tidak menginginkan siapa pun binasa, tetapi bertobat, mengubah jalan mereka. Kita perlu percaya janji Tuhan, sampai hari itu tiba, pada waktu Tuhan, bukan waktu kita.

"Iman menjadi kuat dengan cara berhadapan dengan keraguan dan pengaruh yang berlawanan. Pengalaman yang diperoleh dalam pencobaan ini lebih berharga daripada permata yang paling mahal."

Akhir dari yang percaya pada yang sia-sia & meninggalkan Tuhan, akan binasa. Jika fokus pada kejahatan di dunia, kita tidak dapat melihat gambaran besar dari sudut pandang Tuhan. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya.

Jaminan yang diterima pemazmur dari Tuhan adalah konfirmasi tentang kesetiaan dan kepercayaan Tuhan. Kita harus menunggu Tuhan dalam iman, mengetahui bahwa Dia adalah Allah yang sama yang dahulu melakukan mukjizat.

Para pemazmur tidak diam dalam menghadapi keheningan Tuhan, mereka memeriksa diri dan mencari Tuhan, dengan pengakuan dan permohonan yang rendah hati. Tuhan tidak tetap diam, komunikasi dengan Tuhan harus terus berlanjut, terlepas dari situasi kehidupan.

Doa-doa bagi keselamatan dari penyakit & kematian, menunjukkan bahwa umat Tuhan tidak bebas dari penderitaan. Tuhan mengijinkan penderitaan, jadi pembebasan & pemulihan adalah wujud kedaulatan-Nya. Kristus bersedia melewati pintu kematian demi manusia.

Dosa-dosa umat merusak hubungan perjanjian dengan Allah dan mendatangkan semua akibatnya kepada umat. Dosa-dosa kita, kemurtadan kita, kejahatan kita, tidak hanya membawa keburukan kepada diri kita, lebih buruk lagi, bagi nama Allah yang kita akui.

Dosa makin merusak dunia, bumi semakin jadi "negeri asing" bagi umat Allah. Para pemazmur mengakui pemerintahan& kuasa Allah yang berdaulat, penghakiman-Nya yang benar, tempat perlindungan & pertolongan yang kekal, tidak pernah gagal di saat-saat sulit.

Tanggapan Yesus terhadap penyalahgunaan Mzm 91:11,12 oleh iblis, menyatakan bahwa memercayai Allah tidak boleh disamakan dengan mencobai Allah (Mat. 4: 5-7), atau dengan lancang meminta Allah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak-Nya.

Perlindungan Bait Suci melebihi keamanan tempat lain mana pun di dunia, karena di Bait Suci, Allah bersemayam secara pribadi. Hadirat Allah lah yang memberikan keamanan. Pelayanan di Bait Suci mewakili keselamatan yang ditemukan di dalam Yesus.

Jalan menuju Yerusalem surgawi penuh dengan bahaya. Mazmur mendorong umat percaya untuk melihat ke balik bukit-bukit dan ke arah Pencipta langit dan bumi. Dengan Tuhan di pihak kita, orang percaya tidak perlu takut.

Pemazmur menghadapi berbagai macam masalah dan, ia berpaling kepada Tuhan, yang menjadi tempat perlindungan dalam setiap kesulitan. Percaya adalah pilihan secara sadar dan cermat atas kekuasaan Tuhan bagi hidup seseorang dalam segala keadaan.

Tuhan menyatakan diri-Nya dalam Kitab Suci sebagai Allah yang hidup yang bertindak atas nama mereka yang berseru kepada-Nya. Kita harus bekerja sama lebih baik dengan Tuhan untuk memungkinkan Dia bekerja di dalam diri kita dan untuk kita.

Tuhan memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kita dan keadaan kita, dan juga sarana untuk membantu kita. Oleh karena itu, janji-janji pertolongan dan pembebasan dari Tuhan bukanlah kata-kata hampa yang dangkal, melainkan jaminan yang teguh.

Tuhan yang berdaulat, yang menciptakan dan menopang alam semesta, juga menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang memulai dan memelihara hubungan dengan umat-Nya. Kita harus merespon dengan hidup beriman kepada-Nya dan menurut kepada perintah-perintah-Nya

Membaca Mazmur harus dalam terang karakter kasih anugerah Allah, rencana-Nya menyelamatkan & memulihkan dunia. Semakin kita mempelajari karakter Ilahi dalam terang salib, semakin melihat belas kasihan, kelembutan, pengampunan berpadu dengan keadilan.

Firman Allah sebagai pelita bagi kaki, melindungi dari jerat musuh yang tersembunyi. Hukum Allah mengajar jalan kehidupan yang benar, agar dapat bertahan pada penghakiman Allah. Orang benar tidak akan goyah, karena mereka berakar kuat pada hukum Allah.

Allah mengingat & setia pada perjanjian-Nya. Orang dipanggil mengingat keajaiban dan penghakiman Tuhan, berarti orang harus hidup dengan cara yang memuliakan Tuhan, agar dunia aman dalam perjanjian perlindungan dari Allah yang mahakuasa dan penyayang.

Sebagai Raja yang berdaulat, Tuhan adalah Pemberi Hukum & Hakim. Tuhan menyelidiki hati manusia, menetapkan waktu untuk penghakiman-Nya, memeriksa kehidupan manusia, mencari yang dapat Ia selamatkan, membela orang benar, memutuskan nasib orang jahat.

Tuhan sebagai Pencipta, adalah Tuhan sebagai Yang Berdaulat, sebagai Penguasa. Pemerintahan Tuhan ditegakkan di atas belas kasihan, keadilan, dan kebenaran, dan itu membawa keteraturan dan stabilitas pada dunia ciptaan

Hanya Sang Pencipta yang memiliki kuasa untuk memberkati umat-Nya. Dialah satu-satunya yang layak disembah & dipercaya. Banyak mazmur menyerukan kepada segala yang bernapas, seluruh bumi, laut, dan segala isinya untuk bersorak-sorai di hadapan Tuhan.

Tuhan menciptakan dan menopang segala sesuatu yang telah Dia ciptakan, Raja yang berdaulat atas seluruh dunia, memerintah dunia dengan keadilan dan kebenaran, hukum dan ketetapan-Nya baik dan membawa kehidupan bagi mereka yang menurutinya.

Ketika berdoa & menyanyikan kitab Mazmur, kita mengambil kegigihan, keberanian, pengharapan para pemazmur, untuk melanjutkan perjalanan rohani & menghibur bahwa kita tidak sendirian. Kita melewati masa-masa kelam, namun menang oleh kasih karunia Allah.

Mazmur harus membangkitkan belas kasihan & keinginan melayani seperti teladan Yesus. Kristuslah kesehatan & kekuatan, Ia tahu mereka yang memohon pertolongan-Nya telah membawa penyakit kepada diri sendiri; namun, Ia tidak menolak menyembuhkan mereka.

Mazmur menuntun kita sungguh-sungguh memilih percaya pada kuasa penebusan Allah. Ketakutan & kecemasan berangsur memberi jalan pada keselamatan dari Tuhan. Kita mengalami perubahan dari ratapan menjadi memuji, dari keputusasaan menjadi pengharapan.

Doa kitab Mazmur mengajar kita melihat melampaui situasi dan pencobaan kita saat ini. Dengan iman melihat kepada waktu, ketika hidup kita akan dipulihkan oleh kasih karunia Allah, percaya pada kebaikan Tuhan, apapun yang kita hadapi.

Pemazmur berseru agar Tuhan membebaskan, "kami karena kasih setia-Mu!" (Mzm. 44: 26). Artinya, meski di tengah kesulitan, pemazmur mengetahui bahwa Tuhan dan kasih-Nya itu nyata.

Kitab Mazmur mencakup begitu banyak aspek kehidupan, dan kita bisa diperkaya dengan membaca dan menyerap ke dalam hati apa yang Mazmur katakan kepada kita.

Tuhan menempatkan kitab doa, Mazmur, di jantung Alkitab, menunjukkan kepada kita bagaimana umat Tuhan pada zaman dahulu berdoa, juga mengajari kita bagaimana berdoa sekarang ini. Mazmur telah membentuk doa umat Allah, termasuk doa Yesus

Sifat Ilahi-manusia kitab Mazmur sebanding dengan penyatuan yang Ilahi dan manusia dalam Tuhan Yesus yang berinkarnasi. Jadi adalah sesuai dengan Alkitab dan sesuai juga dengan Kristus, bahwa, Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita."

Kitab Mazmur membantu kita memahami bahwa kita tidak dapat membatasi Tuhan hanya pada aspek-aspek tertentu dari keberadaan kita.

Kitab Mazmur adalah Firman Tuhan dalam bentuk doa dan pujian yang saleh dari orang-orang beriman. Yesus menggunakan kitab Mazmur, ini menunjukan kepada kita tentang pentingnya peran Mazmur dalam pengalaman iman kita sendiri.

Kitab Mazmur menunjukkan bahwa orang percaya dapat menyembah Tuhan di setiap musim dalam kehidupan.

Roh Kudus mengilhami para pemazmur, menggunakan talenta mereka untuk melayani Tuhan & komunitas iman mereka. Para pemazmur itu memiliki pengabdian yang tulus dan iman yang mendalam, namun rentan terhadap keputusasaan dan godaan, seperti kita semua.

Dalam Alkitab Ibrani, judul Kitab Mazmur adalah tehilim, artinya "pujian", itu mencerminkan tujuan utamanya, yaitu memuji Tuhan. Kita dapat menggunakan Mazmur dalam ibadah kita saat ini, baik secara pribadi maupun ibadah bersama.

Kitab Mazmur tidak berasal dari manusia tetapi dari Tuhan, yang mengilhami pikiran mereka, berbicara kepada kita melalui para hamba-Nya dan Roh- Nya. Yesus, para rasul, para penulis Perjanjian Baru mengutip kitab Mazmur dan menyebutnya sebagai Kitab Suci.

Tugas kita bermitra dengan Allah dalam misi-Nya, menjangkau dunia. Semoga Tuhan menolong kita untuk mengenakan perlengkapan perang kita. Orang-orang percaya harus bersatu dalam pekerjaan yang khidmat yaitu memberikan amaran terakhir bagi dunia ini.

Sungguh indah di dunia baru nanti! Kematian & dosa lenyap, iblis dan orang jahat dibinasakan. Kita bertemu Juruselamat yang mengasihi kita, bersatu dengan orang-orang yang kita kasihi. Dunia baru dipenuhi oleh semua perwakilan dari setiap suku & bahasa.

"Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan" 1 Kor. 3: 6. Fokus kita haruslah pada proses; fokus Allah adalah pada pertumbuhan. Keberhasilan dalam misi menghasilkan murid dengan karakter pengikut Yesus.

Di zaman akhir ini, nantinya kebebasan hati nurani tidak lagi dihargai. Orang akan dipaksa oleh pihak iblis. Ini sangat mendesak, jadi Injil harus dikabarkan, berita strategi iblis harus dibuka. Inilah inti pekabaran tiga malaikat, dan misi kita.

Inti dari misi Allah adalah pekabaran, dan pekabaran Allah adalah Injil. Dunia ini perlu diamarkan tentang apa yang akan menimpanya, dan setiap pribadi akan dipaksa untuk membuat sebuah pilihan, sebuah pilihan apakah untuk hidup atau mati.

Kitab Wahyu berfokus pada misi Allah di zaman akhir. Kita bukan hanya diciptakan oleh Allah, tetapi kita telah ditebus olehNya, dan dengan harga yang sangat mahal juga. Kebenaran ini harus memberikan kepada kita pengharapan yang besar.

Panggilan kepada kita untuk mengabarkan pada dunia "kebenaran zaman ini" akan terus berlanjut sampai setiap orang membuat pilihan, berpihak atau menentang Allah.

Allah bekerja dalam sebuah cara melalui para wanita yang berserah, yang bersatu dalam pekerjaan Allah, dan para pria yang Allah pilih untuk berdiri sebagai perwakilan-Nya. Allah menggunakan para wanita untuk memperoleh kemenangan besar dan menentukan.

Mukjizat peristiwa Purim terjadi dalam keadaan tidak biasa. Mukjizat itu tersembunyi, tersamarkan dalam peristiwa yang tampaknya alami. Orang Yahudi mengenali pekerjaan Allah itu, mengucap syukur kepada Allah, mengingat kelepasan-Nya dalam perayaan Purim.

Iman Mordekhai berusaha membangkitkan iman Ester. Iman Ester ditempatkan dalam ujian ketika Mordekhai memohon kasihnya untuk bangsanya. Iman Ester kepada Allah sangatlah kuat, dan dia tahu bahwa tanpa pertolongan Allah, dia tidak akan berhasil.

Mordekhai mendapat satu kesempatan menjelaskan bahwa dia seorang penyembah Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan dia tidak bisa menyembah manusia yang berdosa, siapa pun itu, selain dari pada Tuhan.

Mereka yang bertekad untuk setia, bahkan dalam lingkungan yang paling tidak menyenangkan, mereka tetap menurut, bahkan dalam keadaan yang sulit, orang bisa tetap setia kepada Allah.

Dalam kitab Ester ditemukan catatan tentang "pelayanan lintas-budaya.” Ester sanggup memainkan peran utama dalam sejarah Kitab Suci, yang menunjukkan bagaimana umat Allah, bahkan dalam lingkungan yang asing, bisa bersaksi tentang kebenaran.

Tuhan memiliki permata di semua gereja. Dalam kerendahan hati & kasih menyatakan semua kebenaran Yesus, agar orang melihat kesalehan, kesetiaan, keserupaan dengan Kristus, tertarik pada kebenaran, meninggikan Penebus dunia, mengabarkan Firman Kehidupan.

Sedikit iman atau ketidakpercayaan, membatasi pelayanan Kristus. Dengan kerendahan hati kita harus pergi ke kota-kota sama seperti yang Yesus lakukan, mencari yang memberi sambutan dengan iman yang menyelamatkan dalam Yesus, saat kebenaran dipaparkan.

Dengan sabar, Yesus mengajar murid-murid-Nya, bahwa rencana besar keselamatan Allah adalah untuk seluruh umat manusia. Roh Kudus bisa menolong kita untuk mengalahkan kecurigaan dan prasangka kita untuk menyelesaikan misi kita di kota-kota.

Cara dingin tidak berpengasihan digunakan orang Yahudi, memperlakukan Ibu Siro-Fenisia, demikian awalnya penerimaan Yesus. Cara penuh belas kasihan, saat pada akhirnya Yesus mengabulkan permohonan si Ibu, diteladankan bagi para murid agar mereka gunakan.

Dengan penuh kemurahan Yesus menyampaikan panggilan kepada kita untuk terlibat dalam misi-Nya di perkotaan. Yesus menyatakan kepada kita untuk berdoa, sehingga motif dan hati kita bisa menjadi seperti Dia.

Yesus membawa murid-murid-Nya ke wilayah ini, untuk memprakarsai sebuah misi perkotaan lintas budaya, menghadapi prasangka dan kefanatikan mereka, dengan memberikan contoh cara melakukan misi perkotaan yang menyeluruh bagi semua budaya dan bangsa.

Dari mulanya, Allah yang penuh kasih mencari anak-anak-Nya yang hilang, dan sampai pada zaman kita ini, Allah yang sama yang penuh kasih tetap berusaha menjangkau yang hilang termasuk yang hilang di kota-kota. Kita harus bersaksi kepada yang di kota-kota.

Paulus menghindari hal-hal yang membuat para pendengarnya kesal. Dengan kebijaksanaan yang dilahirkan oleh kasih Ilahi, Paulus dengan teliti menarik pikiran mereka dari para dewa kafir, dengan menyatakan Allah yang benar, yang belum mereka kenal.

Paulus memastikan mereka mendengar dengan pikiran terbuka bahwa Allah yang tidak dikenal itu ada. Dia yang menciptakan, mengasihi & ingin mereka mengenal-Nya. Setelah mendengar & mengerti, mereka memilih, apakah menolak atau mencari tahu lebih jauh.

Allah, yang tidak mereka kenal, ternyata bisa dikenal! Sungguh, Allah ingin dikenal. Pembahasan mengenai dunia yang diciptakan dan Allah sebagai Pencipta, sangat berkuasa mengarahkan manusia kepada Allah.

Untuk satu mezbah bagi allah yang tidak dikenal, Paulus menghargai dan mengagumi bangsa yang cukup peduli dengan hal-hal bersifat rohani. Paulus mendapati inilah bagian saat Roh Kudus bisa bekerja melalui pokok pembicaraan yang akan menarik minat mereka.

Karena mendapatkan perintah dari Allah, di manapun dia berada, Paulus akan mengkhotbahkan Injil. Kristus harus menjadi pekabaran kita, kepada siapa pun kita menyampaikan khotbah kita.

Paulus tahu bahwa Allah ingin supaya orang-orang Atena ini diselamatkan bersama dengan semua orang lainnya. Paulus mengerti bahwa konsep misi global adalah untuk membawa Injil kepada mereka yang benar-benar belum dijangkau.

Paulus menolak untuk merasa puas dengan hanya bekerja di antara bangsanya. Dia telah dipanggil untuk menjangkau bangsa lain juga.

Kasih Yesus adalah sama, baik bagi orang miskin dan juga bagi orang kaya dan berkuasa di dunia ini. Yesus mati baik bagi para pangeran dan juga bagi orang miskin. Yesus mengetahui cara yang paling efektif untuk menjangkau hati mereka.

Yesus tahu bagaimana membuat persahabatan dengan orang yang berkuasa. Allah telah menggunakan dan akan terus menggunakan orang kaya untuk maksud-maksud Allah. Itulah sebabnya, kita harus memiliki sebuah misi untuk mereka juga.

Orang kaya dan orang miskin akan menghadapi nasib yang sama, yaitu kubur! Artinya orang kaya sangat membutuhkan keselamatan sama seperti yang lainnya. Bahaya jebakan kekayaan, jika tidak berhati-hati, kekayaan bisa menjadi penghalang bagi keselamatan.

Pengaruh Yesus sangat besar bagi Nikodemus. Ia melindungi Yesus saat hidup, & memberi penghormatan saat kematian-Nya. Yesus berhasil menjangkau Nikodemus, yang, walau dalam ilmu dan hikmat yang dibanggakan, ia membutuhkan Juruselamat, sama seperti kita.

Allah telah berbaik hati kepada Naaman, seorang yang baru bertobat. Allah menuntun orang-orang yang baru bertobat selangkah demi selangkah, dan mengetahui saat yang tepat untuk menyerukan pembaharuan dalam hal tertentu.

Catatan Kitab Suci tentang Nebukadnezar, yang sadar dan mengakui Allah Pencipta, menunjukkan bahwa Allah peduli dengan orang yang kaya dan berkuasa, sama seperti Allah peduli kepada orang yang lemah dan membutuhkan.

Allah peduli dengan keselamatan dari orang-orang kaya dan berkuasa sama seperti Allah peduli dengan orang yang lemah & berkekurangan. Orang yang kaya dan berkuasa di zaman Kitab Suci tidaklah berbeda dengan orang yang kaya dan berkuasa di zaman modern.

Tanggung jawab yang diberikan kepada kita agar menjadi berkat bagi yang ada di luar zona nyaman kita, baik mereka yang berasal dari kebudayaan lain atau orang yang tak berdaya, adalah mandat dari Yesus Kristus sendiri yang tidak bisa ditawar-tawar.

Jika kita memiliki kemauan untuk menolong sesama, banyak kesempatan. Ketika bisa, kita harus menolong. Doakan & minta Allah menolong. Allah mengenal setiap orang & orang asing yang bisa dijadikan sahabat untuk menuntun mereka kepada pertolongan Allah.

Orang-orang tersakiti menderita, dan bergumul. Yang dibutuhkan teman kita mungkin lebih dari pada uang atau hal yang bersifat fisik. Kadang dukungan simpati kita selama masa seseorang mengalami kehilangan yang besar, bisa jauh lebih menolong.

Di Matius 2: 13, 14, Yesus adalah seorang pengungsi, keluarga Yesus mencari perlindungan di tanah asing. Kita harus melakukan seberapa pun yang kita bisa, untuk melayani pengungsi dan imigran yang sulit dan membutuhkan pertolongan.

Metode Kristus saja yang akan memberikan keberhasilan sejati dalam menjangkau manusia. Allah sedang memanggil kita untuk menunjukkan simpati tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Allah memanggil kita menjadi seperti para sahabat dari orang yang sakit, yaitu menuntun mereka kepada Yesus Kristus. Pekerjaan ini membutuhkan iman, perbuatan, kesabaran, dan kemauan, yang bahkan jika diperlukan, bukan dengan cara biasa.

Kadang Allah menggunakan orang lain untuk menolong kita, atau Allah menggunakan kita untuk menolong orang lain. Dengan menolong orang yang membutuhkan, kita sedang meniru pelayanan dari Yesus Kristus.

Setiap tindakan kemurahan pada yang membutuhkan & menderita, dianggap dilakukan pada Yesus. Saat membantu yang miskin, bersimpati pada yang menderita, tertindas, bersahabat dengan anak yatim, anda membawa diri dalam hubungan yang lebih dekat dengan Yesus.

Pertanyaan,"Siapakah sesamaku manusia?" terjawab selamanya. Kristus menunjukkan, sesama manusia ialah setiap orang yang memerlukan pertolongan kita, setiap jiwa yang dilukai & ditindih musuh jiwa, setiap orang yang menjadi milik Allah.

Mengasihi Allah dapat secara praktis terlihat ketika kasih itu dinyatakan dalam cara bagaimana kita memperlakukan orang lain.

Memberi jawaban benar untuk doktrin atau iman bukan hal yang sulit. Tantangannya adalah melakukan dan mengikuti apa yang dipercayai benar. Betapa seriusnya ini. Tau tentang mengasihi Allah dan mengasihi sesama tidak cukup, kita harus mempraktikkannya.

Yesus, Firman Allah yang menjadi manusia, selalu mengarahkan orang-orang untuk kembali kepada Firman yang Tertulis. Hal ini seharusnya menyampaikan kepada kita tentang pentingnya Kitab Suci.

Betapa pun meragukan motifnya, ahli taurat ini menanyakan sebuah pertanyaan yang penting, dan Yesus, selalu peka untuk menggunakan setiap kesempatan bagi misi yaitu dengan mengambil manfaat dari kesempatan itu untuk menjangkau jiwa-jiwa.

Kasih kepada Allah menjadi dangkal jika kita mengatakan mengasihi Allah tapi tidak menuruti-Nya. Mengasihi Allah perlu komitmen dari hati, jiwa, tubuh, pikiran, setiap hari. Allah mau kita mengasihi sesama yang merefleksikan kasih kita kepada Allah.

Kehidupan kita harus diikat dengan kehidupan Kristus. Bila ini yang jadi pengalaman umat Tuhan, dalam hidupnya akan terlihat kesederhanaan, khidmat, kelemahlembutan dan kerendahan hati, melupakan diri sendiri dan berusaha untuk menolong orang lain.

Ketika seseorang bisa melihat anda dan realitas pengalaman anda dengan Kristus, itu akan memberikan pengaruh kepada mereka.

Kita diminta menyebarkan Injil kepada dunia yang berdosa, yang dihuni oleh orang-orang berdosa, sudah jatuh, dan bobrok. Tugas kita bukan untuk menghakimi; tugas kita adalah untuk bersaksi tentang kuasa Yesus yang menyelamatkan.

Sementara menunggu kecurahan Roh Kudus menolong kita menyelesaikan misi besar Allah, kita harus bersatu untuk saling menguatkan satu sama lain, berdoa untuk kecurahan Roh Kudus dari Allah, terhubung pada prioritas Allah untuk menyelamatkan yang hilang.

Pengalaman kita dengan Yesus tidak bisa bertahan tanpa fondasi Firman-Nya, termasuk nubuatan-nubuatan yang menunjuk pada sejarah dan peristiwa yang menuntun pada kedatangan Kristus yang pertama dan yang kedua kali

Kita membutuhkan sebuah pengalaman pribadi dengan Allah sebelum kita membagikannya kepada orang lain. Kerinduan kita membagikan kepada orang lain apa yang sangat kita cintai merupakan sebuah bagian penting dari motivasi kita untuk misi.

Seharusnya, secara ideal motif kita untuk memberitakan Kristus, untuk misi, dan untuk menjangkau orang lain dengan kabar baik ini, harus keluar karena kasih, dan karena kebenaran dan bukan karena ambisi diri, kecemburuan, atau pertengkaran.

Jika memilih untuk tidak melakukan pekerjaan, mengabaikan jiwa-jiwa yang Kristus telah mati, artinya mengabaikan tanggung jawab yang diberikan Allah, dan akan dicatat di buku di surga sebagai hamba-hamba yang tidak setia.

Allah sedang mencari seorang sukarelawan yang memiliki kemauan, para juru kabar yang mau dan rendah hati untuk mengikuti arahan-Nya. Tugas kita menjadi saluran bagi Allah, yang dapat meyakinkan dan menobatkan hati.

Cara pandang tidak terbentuk begitu saja atau hanya karena mendengar sesuatu yang baru/berbeda, tapi terbentuk & berubah berdasarkan pengalaman hidup. Pengalaman baru yang Allah berikan bertujuan menolong Yunus mengenali cara pandangnya yang menyimpang.

Misi Allah haruslah diletakkan di pundak mereka yang mau untuk berkorban, meskipun ada keengganan. Pekerjaan misi juga membutuhkan waktu dan energi yang melibatkan emosi. Apa pun bentuknya, pekerjaan misi membutuhkan pengorbanan.

Memenangkan jiwa-jiwa itu berat, terlalu berat bagi manusia untuk melakukannya sendiri. Jadi kita harus bisa belajar untuk membiarkan Allah memenangkan jiwa-jiwa, melalui kita, kehidupan kita, dan kesaksian kita.

Salah satu alasan Yunus untuk tidak mau pergi ke Ninewe adalah ketakutan. Kita bisa saja melakukan hal yang sama yaitu, mengizinkan diri kita untuk dikendalikan oleh ketakutan kita gantinya dikendalikan oleh Allah.

Tidak semua orang yang dipanggil dalam misi itu selalu tunduk seperti Abraham. Allah memanggil Yunus untuk pergi ke Niniwe dan berseru melawan kefasikan negeri itu, tapi Yunus bukanlah Abraham.

Roh Abraham adalah Roh Kristus, Anak Allah, Pengantara Agung demi orang berdosa. Setiap hari pintu kasihan bagi beberapa orang tertutup, setiap jam beberapa orang pergi melewati jangkauan rahmat. Kita harus membenci dosa, tapi mengasihi orang berdosa.

Salah satu sifat utama Abraham adalah tunduk pada kehendak Allah, dan Allah dapat menggunakan Abraham karena penurutannya dalam segala situasi. Ini mengajarkan kita agar tunduk pada kehendak Allah, walau jalan di depan kita tidak kelihatan jelas.

Implikasi pada misi: tidak semua orang akan diselamatkan. Tugas kita mengundang sebanyak mungkin orang agar membuat pilihan bagi Yesus. Saat menjalankan misi, Allah menolong melalui Roh Kudus, tetapi Allah tidak akan menentang pilihan dari siapapun.

Saat Abraham menaikkan permohonan bagi Sodom & Gomora, ia sedang bertindak sebagai sebuah lambang, sebuah simbol, dari Yesus sebagai Pengantara kita di hadapan Bapa. Misi kita saat ini akan berhasil hanya jika kita bergerak maju dengan doa semacam ini.

Hati Abraham dipenuhi dengan kasih yang penuh bagi setiap orang tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama. Dia tahu bahwa selama masih ada kehidupan, masih ada harapan bagi keselamatan.

Sesuai kebiasaannya, Abraham menawarkan keramahtamahan kepada orang asing. Abraham mengambil inisiatif bertemu dengan mereka. Kita perlu meniru prinsip-prinsip dari contoh keramahtamahan Abraham dalam kehidupan pribadi kita.

Ada tiga kualitas Rohani yang hebat dari Abraham yang dinyatakan, yaitu keramahtamahan, kasih, dan doa, ini semua adalah kualitas-kualitas yang sangat bisa membantu dalam pekerjaan misi.

“Kepadamu, murid-murid-Ku, Aku serahkan pekabaran kemurahan ini, mula-mula kepada Israel, dan kemudian kepada segala bangsa, bahasa dan kaum. Semua orang yang percaya akan dikumpulkan di dalam satu gereja."

Kita harus menjadi saksi, pertama di mana kita berada, di mana Tuhan telah menempatkan kita, baik rumah atau tempat pekerjaan untuk menjadi saksi kepada orang yang terdekat dengan kita, dan bergerak dari sana sesuai dengan tuntunan Tuhan bagi kita.

Allah menggerakkan Petrus, seorang murid Yesus, salah satu tokoh penting gereja mula-mula, keluar dari zona nyaman & mengubah hatinya. Petrus mulai belajar yang sebenarnya dalam amanat Injil & yang ingin dicapai oleh kematian Yesus bagi seluruh dunia.

Terlepas dari berbagai kesalahan, jika kita berpaut kepada Tuhan dalam iman dan penyerahan sama seperti yang dilakukan oleh Abraham kita akan diampuni, juga Allah masih tetap menggunakan kita untuk melakukan pekerjaan misi.

Jika Allah punya satu rencana bagi anda, bisa saja itu sebuah panggilan meninggalkan keluarga atau orang-orang terdekat, pergi ke satu tempat yang Allah sedang bukakan agar anda boleh melayani-Nya dan bisa menjadi berkat bagi orang-orang lain.

Agar dapat menjangkau orang lain, Allah bermaksud supaya kita berpindah dari zona nyaman kita.

Terkadang Allah dapat mengeluarkan kita dari zona nyaman kita dan menjadikan kita sebagai saksi-Nya. Tetapi, kalau pun kita tidak meninggalkan negeri kita, Allah tetap menginginkan kita untuk menjangkau orang-orang yang ada di sekeliling kita.

Biarlah setiap hati yang telah dikuduskan merespon dengan berusaha memberitakan pekabaran kehidupan, dalam kerendahan hati dan kesetiaan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan Allah, dan Kuasa Ilahi akan dinyatakan dalam pertobatan banyak orang.

Misi Allah memanggil kita untuk menjangkau pribadi-pribadi dari segala tempat, bangsa-bangsa, kelompok-kelompok orang, bahasa, dan etnis.

Allah selalu memiliki umat yang menyatakan karakter-Nya dengan setia dalam penurutan, dipanggil & telah menerima undangan Allah untuk ambil bagian dalam kasih karunia Allah, yang telah dan akan terus menjadi instrumen Allah untuk menyelesaikan misi-Nya.

Hanya ada satu Injil yang menyelamatkan kita, akan tetap sama sampai misi Allah diselesaikan. Tak akan pernah ada Injil yang lain. Injil kekal tidak akan berubah dan mereka yang percaya dan menghidupkan Injil itu dalam penurutan akan mendapatkan upah.

Pemuridan adalah fokus utama dari Perintah Agung yang bersifat sangat universal dalam jangkauannya, yaitu setiap pengikut Yesus Kristus yang sejati haruslah terlibat dalam kegiatan pemuridan. Misi yang dimaksud adalah untuk "menjadikan murid".

Misi itu bukanlah milik kita. Misi itu milik dari Allah tritunggal, jadi misi itu tidak akan gagal. Bapa, Anak, dan Roh Kudus terlibat semuanya dalam pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa.

Melalui misi-Nya Allah terus-menerus memulihkan hubungan yang sudah rusak dengan manusia sampai tiba pada saat yang mulia ketika Allah "membuat segala sesuatu baru"

“Aku akan bersama dengan engkau selamanya, menolong engkau untuk melakukan pekerjaanmu, memimpin, menghiburkan, memuaskan, menolong engkau, memberikan kepadamu kemajuan dalam mengucapkan perkataan yang akan menarik perhatian orang-orang lain ke surga”

Satu janji Kristus yang paling berharga: pengharapan yang penuh berkat, merefleksikan kerinduan Pencipta untuk bersama kita selama-lamanya. Yesus menegaskan, “Aku akan datang kembali & membawamu ke tempat-Ku, supaya di mana Aku berada, kamupun berada”

Kehidupan dan pelayanan Yesus adalah pernyataan Allah yang utama. Dalam Kristus, sifat misionaris Allah benar-benar diperkenalkan. Janji Yesus untuk “menyertai kamu senantiasa”, dipenuhi dalam kehidupan kita, ketika kita terlibat dalam misi.

God’s love for us is so great that He would come to us in our own humanity.

Waktu demi waktu, Yahwe selalu menegaskan kerinduan-Nya yang terdalam untuk selalu bersama-sama dengan umat-Nya.

Allah datang terlebih dahulu untuk mencari manusia yang sudah jatuh. Kita manusia, telah hilang dan sangat membutuhkan keselamatan. Allah adalah pribadi yang mencari kita dengan tujuan untuk menyelamatkan dan tinggal bersama-sama dengan kita.

Dari mulanya Allah membangun hubungan dengan Adam & Hawa. Sesudah jatuh dalam dosa, Allah tetap melanjutkan misi-Nya, membangun kembali hubungan Allah & manusia. Pada akhirnya, misi Allah akan diselesaikan, jadi kita harus kabarkan Injil kekal pada dunia.

Kita harus mengobarkan perdamaian dalam peperangan rohani melawan kejahatan. Tuhan hadir bersama kita dalam peperangan, berjalan di depan kita, melengkapi kita dari ujung kepala sampai ujung kaki dalam baju zirah-Nya, kemenangan kita terjamin.

Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk memberikan contoh dari perilaku kita terhadap orang lain tentang pengampunan dan kasih karunia Allah terhadap kita. Kita harus meniru Tuhan!

Paulus memberikan tujuh daftar "satu", ”Ada satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan (Yesus Kristus), satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa.

Paulus berdoa agar jemaat, termasuk diri kita, dapat "dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah" , dan seutuhnya berpartisipasi dalam rahasia yang menakjubkan dan membuka rahasia sebuah gereja yang bersatu.

Kita bukan pengamat dari peristiwa pergeseran alam semesta dalam kehidupan Kristus! Allah mengambil tindakan yang luar biasa ini, bukan karena jasa apa pun di dalam kita, tetapi karena kasih karunia-Nya. "

Di masa sekarang, kita dapat yakin bahwa keselamatan yang berpusat pada Kristus yang kita pegang adalah bagian penting dari rencana Allah yang menjangkau luas untuk penebusan "segala sesuatu."

“Kebenaran penting tertanam dalam Efesus yang harus terus membentuk kehidupan kita sebagai orang percaya”

Para prajurit Kristus harus bertindak dalam keselarasan. Persatuan adalah kekuatan. Jiwa yang bertobat bertindak dalam harmoni, bertindak untuk satu tujuan besar, di bawah satu kepala, akan mencapai kemenangan di setiap pertempuran.

Jika gereja ingin berhasil dalam pertempurannya melawan kuasa kejahatan, gereja perlu mempraktikkan ketergantungan kepada Allah melalui doa yang diilhami Roh Kudus.

"Perisai iman" berarti memasuki pertempuran alam semesta, yakin Allah berperang bagi umat-Nya, menyediakan persenjataan terbaik, memastikan kemenangan; "ketopong keselamatan" berarti percaya pada kuasa tertinggi Kristus; "pedang Roh, adalah Firman Allah"

Gereja harus "mengobarkan perdamaian" dengan menggunakan gudang Injil Kristen, kerendahan hati, kesabaran, pengampunan, dan melakukan doa, juga penyembahan.

Umat percaya harus mengenakan "baju zirah keadilan", ikat pinggang kebenaran dari Ilahi, bagian baju zirah Yahweh sebagai pejuang Ilahi, harus mengalami perlindungan rohani yang ditawarkan oleh karunia kebenaran yang dilindungi Allah.

Paulus sebagai seorang jenderal menyebut gereja sebagai tentara. Dia memanggil kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata kita dan, sebagai pasukan yang bersatu, dengan penuh semangat dan bersatu maju mendesak pertempuran.

Gudang senjata Tuhan memiliki cukup persenjataan terbaik bagi setiap pasukan-Nya untuk "dibalut dengan baja dari atas sampai ujung kaki," saat mereka berangkat untuk mengobarkan perdamaian dalam nama-Nya.

Efesus 6: 10-20 berhubungan dengan kitab Wahyu, menunjukkan pandangan dasar yang sama tentang peristiwa akhir zaman/eskatologi. Keduanya memperlihatkan umat Allah diserang oleh musuh yang ada "di udara" dan "aktif dan kuat di zaman sekarang."

Kita harus waspada terhadap musuh kita yang kuat, kita tidak perlu gentar kepada mereka. Tuhan hadir bersama kita dalam peperangan dan telah membekali kita dengan persenjataan terbaik, baju zirah-Nya sendiri, "perlengkapan senjata Allah"

Berdiri teguh, mempertahankan posisi, adalah tantangan besar pertempuran kuno. Berdiri bukan sikap santai! “Berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil"

Paulus memahami konflik antara yang baik dan yang jahat sebagai "perang kosmik yang sudah berlangsung lama, pertempuran pasang surut antara dua pasukan yang saling berhadapan berabad-abad sampai seseorang memenangkan konfrontasi terakhir."

“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." Kuasa Gereja terletak pada kemahakuasaan Tuhannya, Kapten peperangannya. Allah Tritunggal sepenuhnya terlibat memperlengkapi umat-Nya berperang melawan kuasa jahat.

Peringatan Paulus mengajarkan bahwa kita bertempur, bukan melawan darah dan daging tetapi melawan musuh supranatural. Ini mengajari kita tentang satu-satunya pengharapan kemenangan kita, yaitu Kristus.

Dalam menulis Efesus 6: 10-20, Paulus berdoa agar umat percaya dapat melihat kenyataan yang penuh dari pertentangan besar, dan untuk menarik pengharapan dari yang diungkapkan kepada mereka.

Perbudakan, dalam bentuk apa pun, adalah salah satu kejahatan moral terbesar. Kita memiliki hak istimewa dan tanggung jawab untuk menerapkan nilai-nilai Injil dalam hubungan kita.

Tuan harus memperlakukan hamba-hamba mereka dengan perbuatan baik, yang didorong oleh kesetiaan mereka kepada Kristus.

Hamba Kristen harus memberikan pelayanan yang tulus, bukan sebagai hamba tuan mereka, tetapi sebagai "hamba Kristus", melakukan "kehendak Allah dari hati," "seperti melayani Tuhan dan bukan manusia"

Mengenai perbudakan, Paulus menasihati umat percaya bagaimana menghadapi realitas dan memberikan visi baru yang berpusat pada transformasi umat percaya secara individu, dan lebih luas bagi masyarakat pada umumnya.

"Para bapa dan ibu, di dalam rumah tangga engkau harus menampilkan pembawaan Allah. Engkau harus menuntut penurutan, bukan dengan menghujaninya dengan kata-kata melainkan dengan cara yang penuh kasih dan kemurahan hati”

Perintah kelima memberikan kesaksian bahwa menghormati orang tua adalah bagian dari rancangan Allah bagi manusia untuk berkembang. Menghormati orang tua, meskipun mereka tidak sempurna, akan membantu menumbuhkan kesehatan dan kesejahteraan.

Saat ini, di zaman dan budaya kita, tantangan penting kita adalah membaca Efesus 6: 1-9 dalam konteks kisah keselamatan yang utuh, seperti yang diungkapkan dalam Alkitab secara lengkap.

Ada Seorang yang lebih tinggi kedudukannya daripada kedudukan suami kepada istri, itu adalah kedudukan Penebusnya. Tunduknya sang istri kepada suaminya adalah yang diberikan sesuai dengan petunjuk Tuhan, yaitu “sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan”

Dengan rancangan Ilahi, pernikahan dimaksudkan untuk menjadi hubungan "satu daging". Pernikahan Kristen ditinggikan dengan cara menyamakannya dengan hubungan antara Kristus dan gereja.

Paulus memperlihatkan bahwa Kristus sendiri yang mempraktikkan merawat diri dengan lembut dalam menghargai orang percaya yang adalah "tubuhnya. Paulus mendorong para suami mempraktikkan kasih yang lembut hati terhadap istri mereka.

Paulus menggambarkan Kristus mempersembahkan gereja kepada diri-Nya sendiri, memberikan potret kembalinya Kristus dalam upacara pernikahan di masa depan, saat pertunangan panjang antara Kristus dan gereja-Nya selesai dan pernikahan dirayakan.

Kristus adalah Mempelai Laki-laki Ilahi yang Mengasihi gereja sebagai mempelai wanita (Ef. 5: 25).

Paulus mengundang para istri Kristen untuk tunduk kepada "suamimu sendiri, seperti kepada Tuhan" Paulus bermaksud bahwa Kristus adalah fokus yang paling benar dan tertinggi dari tindakan “tunduk” itu.

Paulus memberi nasihat kepada istri-istri Kristen dan para suami, dan Paulus mengakhiri dengan inti sari dari instruksi kepada suami - isteri.

Paulus mengambil sikap yang tegas terhadap dosa dan kejahatan, terutama dalam bentuk percabulan dan ucapan kasar. Dia tidak mau menerima kehadiran perilaku jahat di antara umat Tuhan.

Umat percaya berkumpul dalam penyembahan kepada Allah, diilhami Roh Kudus yang memupuk persatuan. Ucapan syukur, pujian lagu-lagu yang diilhami oleh/dipenuhi dengan Roh Kudus, harus dipersembahkan "kepada Allah Bapa dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.

Nasihat Paulus untuk hidup dengan cara yang mencerminkan hikmat yang penuh doa dan kearifan, harus berhati-hati dalam penggunaan waktu yang tersisa, ambillah segera apa yang ditawarkan kepada kita di dalam Kristus.

'Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu" Umat Kristen harus bangun dari tidur rohani dan mengijinkan Yesus mengubahkan hidup mereka, memancarkan terang Kristus di dunia yang gelap.

Paulus menasihati, "hiduplah seperti anak-anak terang…dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan". Orang percaya jangan "mengambil bagian" dengan orang berdosa, tidak untuk menyenangkan diri sendiri tetapi untuk menyenangkan Tuhan

Umat percaya berhati-hati dalam perilaku mereka dan dengan demikian memperoleh kedudukan yang baik di antara orang luar.

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Jika sebuah kata dikeluarkan dan merugikan karakter teman atau saudaramu, jangan mendukung pembicaraan jahat ini. Ini adalah pekerjaan musuh. Mohon ingatkan orang yang mengatakannya bahwa firman Tuhan melarang percakapan semacam itu.

Percakapan dan tindakan kita bukanlah dihasilkan dari kemarahan tetapi harus dimotivasi oleh kebaikan, kelembutan hati, dan pengampunan berdasarkan standar tertinggi dari semuanya, pengampunan yang telah Allah berikan kepada kita di dalam Kristus.

Hubungan Roh Kudus dengan umat percaya tahan lama. Saat umat percaya mengabaikan kehadiran Roh dalam dirinya, Roh tidak pergi tetapi berduka. Roh Kudus bermaksud tetap hadir, menandai umat percaya sebagai milik dan dilindungi Allah, sampai Maranatha.

Secara positif, Paulus mengharapkan bahwa setiap ungkapan negatif tidak hanya dihentikan, tetapi diganti oleh pernyataan yang menunjukkan tiga kriteria: "baik untuk membangun," "di mana perlu," dan "mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia"

Salah satu godaan yang paling licik dan berbahaya yang menyerang orang muda dan anak-anak di kota-kota besar ialah cinta akan kepelesiran. Uang yang seharusnya ditabung untuk sesuatu yang lebih bermanfaat diboroskan untuk hiburan.

Paulus prihatin tentang pola perilaku penurunan kehidupan dalam cengkeraman dosa. Potret rohani yang mengeras: "dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah"

Paulus memperlihatkan bahwa orang percaya mengalami transformasi total, melepas diri yang lama dan menerima identitas yang baru, "diperbarui di dalam roh dan pikiranmu" membawa ke dalam kehidupan "kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya".

Paulus mengatakan bahwa kita hendaknya tidak tertiup "angin pengajaran" yang bertiup di gereja dewasa ini. Kita perlu melindungi diri kita sendiri, dan orang lain di gereja, dari kerusakan yang angin ini dapat timbulkan ke atas diri kita.

Salah satu cara kita memupuk persatuan adalah dengan menjadi "bagian" yang aktif dari tubuh Kristus. Kita masing-masing adalah bagian dari tubuh dan harus berkontribusi pada kesehatan dan pertumbuhannya.

Kristus memberikan karunia-karunia ini untuk menyelesaikan pekerjaan penting: "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus"

Kristus naik ke tempat yang tinggi, memimpin tawanan yang tertawan, dan memberikan hadiah kepada manusia. Setelah kenaikan Kristus, Roh turun seperti yang dijanjikan, seperti angin kencang dan dahsyat, memenuhi seluruh tempat di mana para murid berkumpul.

Kita harus bersukacita dalam pekerjaan Allah di dalam Kristus dalam mempersatukan gereja, bersukacita dalam realitas teologis "kesatuan Roh", dengan melakukannya kita sedang mengerjakan pekerjaan Tuhan.

Paulus mendorong umat percaya untuk menghidupkan sikap pemersatu yang mencerminkan rencana utama Allah, panggilan untuk mempraktikkan kebajikan yang menuntun pada persatuan, seperti kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.

Gambaran Paulus tentang tubuh yang sehat dan bersatu membantu kita memahami tujuan Allah bagi kita: untuk menjadi bagian dari gereja yang berbuah yang dipersatukan dalam Kristus.

Paulus menulis kata-kata ini untuk memperlihatkan kepada kita apa yang boleh dan harus kita lakukan, bila kita mau menjadi ahli waris kerajaan Allah.

Kristus adalah Juruselamat gereja karena Kristuslah yang berdiam di dalam hati orang percaya (Ef. 3: 17). Paulus memuji Allah atas keselamatan yang ditawarkan kepada gereja melalui Kristus Yesus.

Keempat dimensi ini menggambarkan luasnya "kasih Kristus", lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus"

“Supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga”, bahwa rencana Allah sedang berlangsung dan malapetaka mereka dipastikan.

Akhirnya, Paulus menyatakan: "bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus" (Ef. 3: 6).

Paulus mengidentifikasi dirinya sebagai "orang yang dipenjarakan karena Kristus. Dia bukan tawanan biasa Roma. Ada tujuan Ilahi yang lebih dalam yang sedang dikerjakan dalam hidupnya.

Rahasia di jantung Injil, misteri bahwa, di gereja, orang bukan Yahudi sejajar dengan saudara-saudari Yahudi mereka.

Dengan mewujudkan kesatuan yang dimenangkan Kristus di kayu salib, umat percaya harus memberi tanda bahwa rencana akhir Allah untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus sedang berlangsung

Kita semua menjadi bagian dari gereja Allah, "bait Allah yang kudus di dalam Tuhan" dan mendapat hak istimewa untuk hidup dalam keakraban dengan Yesus dan saudara-saudari kita dalam Kristus.

Injil berisi contoh-contoh dari Yesus yang adalah pengkhotbah perdamaian. Dia berulang kali berkata, "Damai sejahtera bagi kamu". Pemberitaan damai Kristus terus berlanjut setelah masa pelayanan-Nya di bumi.

Tembok pemisah, kata Paulus, disingkirkan oleh Salib. Menggunakan ayat-ayat untuk menyatakan bahwa Sepuluh Hukum dihapus, jelas merupakan salah tafsir atas maksud Paulus. Semua ayat dalam Alkitab menyatakan tentang Hukum Allah itu kekal.

Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan... dan dengan itu ... memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib

Salib Kristus dapat menyembuhkan keretakan yang lebar, semua permusuhan dan perpecahan, dapat diselesaikan di Salib Kristus.

Secara vertikal, salib menghilangkan keterasingan, mendamaikan manusia dengan Tuhan. Secara horizontal, Salib mendamaikan orang satu sama lain. Salib menghilangkan permusuhan dan membawa perdamaian.

Pada puncak sejarah di masa yang akan datang, peran Roh sebagai "penjamin" (Ef. 1: 13, 14), atau "meterai" (Ef. 4: 30), membuahkan hasil.

Dalam belas kasihan dan kasih, Allah bertindak untuk kepentingan umat percaya di dalam Kristus Yesus (Ef. 2: 4), membangkitkan mereka dari kematian rohani, menunjukkan kasih karunia-Nya kepada mereka di dalam Kristus Yesus sepanjang kekekalan.

Rencana Allah untuk masa depan yang kekal didasarkan pada asas yang sama dengan tindakan-Nya di masa lalu dan sekarang, yaitu asas kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

Kita dibangkitkan, diangkat, dan dimuliakan bersama Yesus, membuka berbagai kemungkinan baru. Kita memiliki hak untuk beralih dari keberadaan yang didominasi setan, menjadi kehidupan rohani yang berkelimpahan & berkuasa di dalam Kristus.

Siapa yang tidak pernah mengalami betapa rusaknya sifat kita sendiri, bahkan setelah kita menyerahkan diri kita kepada Yesus? Hal ini mengajarkan kepada kita tentang betapa pentingnya kita berpegang teguh pada-Kristus setiap saat dalam hidup kita.

Paulus menyebut mereka pernah "mati" dalam pengertian metafora/kiasan, mereka pernah terpisah dari Allah sebagai Sumber kehidupan. Berkat keselamatan Allah, kita dapat ikut serta dalam kebangkitan, kenaikan, dan Kristus yang ditinggikan.

Misi penyelamatan yang paling agung dan terbesar sepanjang masa, yaitu upaya Tuhan untuk menebus umat manusia. Kita bukan hanya menonton dari penyelamatan orang lain tetapi saksi dari penyelamatan kita sendiri.

Kasih telah menang. Yang hilang sudah didapat kembali. Surga bergema dengan suara dalam nada yang tinggi memasyhurkan, “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!”

Semua hal-alam semesta, gaib, termasuk kekuatan Iblis berada di bawah kaki Kristus, dan tunduk kepada Kristus. Kekuasaan-Nya atas segala sesuatu di surga, di bumi, bagi gereja-Nya, yaitu jemaat sebagai tubuh-Nya.

Yesus yang dimuliakan "jauh lebih tinggi dari segala pemerintah & penguasa, kekuasaan & kerajaan". Tidak ada kekuatan di luar kedaulatan Yesus, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.

Karena Kristus telah bangkit, maka umat percaya yang setia menantikan kebangkitan yang agung di masa depan kepada kehidupan kekal pada saat Kristus kembali.

Ketika Paulus berdoa memohon pemahaman rohani tentang "betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya", ia membayangkan Roh Kudus membawa pemahaman baru tentang besarnya kuasa Allah dan mewujudkannya dalam pengalaman umat percaya.

Bagi Paulus, doa adalah tugas utama, atau bahkan pusat, dari iman Kristen. Inilah rahasia doa Paulus yang mengubahkan, bahwa doa adalah kunci dari pujian dan ucapan syukur.

Umat percaya perlu mengalami, melalui Roh Kudus, besarnya kuasa yang Allah sediakan di dalam Kristus, memahami dan mengalami luasnya cakupan kuasa yang Tuhan lakukan.

Allah menghargai pilihan manusia. Allah bukanlah hakim yang jauh dan tidak berperasaan yang membuat ketetapan dari jauh, melainkan Bapa yang penuh perhatian bagi semua anak-Nya.

Kehadiran Roh Kudus dalam hidup, menandai umat percaya sebagai milik Allah, dan menyampaikan janji Allah untuk melindungi. Umat percaya "dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu", dan Roh Kudus adalah jaminan warisan kita.

Hidup umat percaya harus menyerukan pekabaran dari Efesus 1: 3-14, yaitu Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus!

Rencana yang berpusat pada Kristus dibuat "sebelum dunia dijadikan" mencakup semua "kegenapan waktu”, dan "segala sesuatu baik yang di surga maupun yang di bumi", mempersatukan segala sesuatu, berakar pada kematian, kebangkitan, kenaikan & pemuliaan Yesus

Kebebasan kita harus dibayar mahal: "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan" Allah bertindak sebagai Bapa kita yang murah hati dengan melakukan pekerjaan penebusan dan pengampunan melalui Kristus.

Sebelum penciptaan dunia, Allah telah memilih kita di dalam Kristus, menetapkan kita untuk berdiri "kudus dan tidak bercela" di hadapan-Nya, sebagai putra dan putri Allah yang berharga berdasarkan penciptaan dan penebusan di dalam Kristus.

Paulus mengatakan, Allah telah mengerjakan berkat-berkat "sebelum dunia diciptakan, dan Paulus memuji Allah karena bekerja selama berabad-abad bagi orang percaya, menyembah Allah, memuji Allah atas begitu banyak berkat yang telah Allah siapkan.

Surat kepada Jemaat Efesus, Paulus merujuk kepada Kristus sebagai satu-satunya yang telah ditinggikan di atas semua kuasa dan menekankan keunggulan kuasa yang Allah berikan kepada umat percaya.

Efesus adalah surat yang Paulus menggunakan frasa "di dalam Kristus" dan frasa yang sejenis > 30 kali, dan di mana-mana meninggikan Yesus.

Paulus memulai dan mengakhiri suratnya kepada orang percaya di Efesus, dengan salam, yang menunjukkan kerinduan Paulus yang terbesar bagi jemaat Efesus ini, merefleksikan secara luas tentang tema keselamatan Allah yang ditawarkan di dalam Kristus,

Paulus menulis surat kepada Jemaat Efesus untuk dibacakan kepada kumpulan-kumpulan orang percaya yang berkumpul beribadah di rumah di wilayah Efesus.Garis besar surat Efesus setidaknya terdiri dari 13 bagian.

Melihat bahwa karena ajaran Paulus yang menentang penyembahan berhala akan mengeringkan sumber keuangan dari kuil Artemis (Kis. 19: 27), Demetrius si tukang perak, memengaruhi sesama pengrajin untuk membuat huru-hara.

Paulus kembali ke Efesus di perjalanan misionarisnya yang ketiga, tinggal di sana "selama tiga tahun". Sang Rasul membuat komitmen waktu yang penting untuk ke Efesus, dengan tujuan mendirikan jemaat Kristen yang kuat di sana.

Paulus menulis untuk membangunkan umat percaya di Efesus kepada identitas mereka yang sepenuhnya dan kesempatan-kesempatan istimewa yang mereka miliki sebagai pengikut Kristus.

Hamba-hamba Allah, dengan wajah yang bersinar dengan pengabdian kudus, akan mempercepat penyiaran pekabaran dari surga itu dari satu tempat ke tempat yang lain. Melalui ribuan suara amaran itu akan disampaikan ke seluruh dunia.

Anak Domba, Anak Domba yang "disembelih", artinya, Yesus Kristus disalibkan, korban untuk dosa-dosa kita. Inilah jantung dan jiwa, bukan hanya dari seluruh Kitab Suci, tetapi juga dari kitab Wahyu dan pekabaran tiga malaikat.

Kemuliaan Yesus yaitu karakter-Nya yang penuh kasih dan rela berkorban bagi dunia yang egois dan tidak bertuhan, dan bumi disinari oleh karakter Allah. Kemuliaan Allah adalah karakter-Nya.

Allah membangkitkan umat akhir zaman yang melanjutkan para Reformator, dengan Kitab Suci satu-satunya pernyataan iman, hanya Kristus satu-satunya sumber keselamatan, Roh Kudus satu-satunya sumber kekuatan, kedatangan Tuhan penyempurna semua pengharapan.

Seruan terakhir Allah bagi umat-Nya agar keluar dari kesalahan Babel & berjalan dalam terang kebenaran kekal Firman-Nya. Selama tetap berpegang dan mengikuti Kitab Suci, orang tidak akan tertipu dalam krisis terakhir, khususnya mengenai hari Sabat.

"Kita yang mengetahui kebenaran harus bersiap untuk apa yang akan segera menimpa dunia sebagai kejutan yang luar biasa"

Semua orang yang telah memilih untuk mengikuti Tuhan Yesus Kristus dan menuruti perintah-perintah-Nya---nama mereka tetap ada dalam kitab kehidupan. Betapa jauh lebih baik nama kita terdaftar dalam ada kitab Allah daripada dalam catatan manusia.

Hari Minggu adalah simbol yang sangat penting, mengungkapkan kelicikan & tipu daya naga yang luar biasa. Ini mengubah hukum Allah, ini mengungkapkan inti dari kebencian naga terhadap Allah dalam konflik alam semesta, merebut penyembahan kepada Tuhan.

Dalam masa krisis, umat Allah yang setia, dengan kasih karunia Tuhan & melalui kuasa Tuhan, berdiri teguh dalam keyakinan mengikuti Tuhan, menerima meterai Allah yang tertanam dalam hukum-Nya, perintah Sabat, perintah ke-4 yang diubah oleh kuasa binatang

Dalam Wahyu 14: 9 juga Wahyu 14: 12, dituliskan bahwa tanda binatang itu ditempatkan di dahi dan tangan. Dahi adalah simbol pikiran, di mana hati nurani, pertimbangan, dan tempat nya penilaian; tangan, sebaliknya, adalah simbol tindakan dan perbuatan.

Pernahkah anda berpikir strategi apa yang mungkin digunakan setan untuk menyatukan bangsa-bangsa? Sejarah sering berulang. Kita menemukan pelajaran berharga dari runtuhnya Kekaisaran Romawi.

Iblislah di balik kemurtadan. Dia "manusia durhaka” ,“meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah" duduk di "bait Allah". Tanduk kecil Daniel 7, binatang Wahyu 13 &14, "si pendurhaka" 2 Tes. 2 adalah “badan” yang sama.

Berthier dan pasukannya menangkap Paus Pius VI dan dengan begitu saja menyingkirkannya dari takhta kepausan. Pukulan terhadap kepausan itu serius, tetapi, menurut Wahyu 13: 12, luka yang parah itu akan disembuhkan.

Nubuatan "tanda binatang" adalah mata rantai terakhir yang dirancang untuk memaksa setiap orang dengan seperangkat kepercayaan tertentu & sistem ibadah yang disetujui. Namun, Tuhan akan memiliki umat yang tidak akan menyerah.

Kristus sebagai Pencipta adalah inti dari penyembahan hari Sabat. Yesus menggarisbawahi pentingnya hari dimana Dia menyebut diri-Nya "Tuhan". Hari Sabat menempatkan nilai pada tiap manusia & Pencipta kita layak menerima kesetiaan dan penyembahan kita.

1 Timotius 2: 5 mengajarkan bahwa hanya ada satu perantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Yesus Kristus.

Berbeda dengan "seluruh dunia," mengikuti binatang itu, Allah akan memiliki umat yang akan "mengikuti Anak Domba." Akan tiba waktunya, tak ada jalan tengah & posisi netral. Tidak berkomitmen teguh pada Yesus, sadar atau tidak, artinya di pihak binatang.

Galatia 6: 7-9 menekankan apa yang ditabur orang, itu yang akan dituainya. Meskipun ini tidak ditulis dalam konteks peristiwa akhir zaman, namun prinsip disini begitu relevan dengan masalah tentang tanda binatang dan bagaimana kita dapat tetap setia.

Iman Yesus adalah iman yang begitu dalam, begitu percaya, begitu berkomitmen, sehingga semua setan di alam semesta dan semua cobaan di bumi tidak dapat menggoyahkan. Iman yang percaya saat tak dapat melihat, tak dapat memahami, bertahan di saat tersulit.

Dua karakteristik penting, tentang umat Allah di akhir zaman, yaitu yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Nubuatan yang menggambarkan kuasa binatang di Wahyu 13, tanduk kecil di Daniel 7, dan "manusia durhaka" di 2 Tesalonika 2 semuanya bicara kuasa yang merebut otoritas Allah, menuntut loyalitas, dan memperkenalkan sistem penyembahan palsu.

Melalui dua kesalahan besar, yaitu kekekalan jiwa dan kekudusan hari Minggu, Setan membuat orang-orang takluk di bawah penipuannya. Kekekalan jiwa meletakkan dasar Spiritisme, kekudusan hari Minggu menciptakan ikatan simpati dengan Roma.

Seruan surga kepada umat-Nya di gereja-gereja yang tidak menghormati dan menuruti hukum Allah adalah, agar melangkah keluar dengan iman.

Dalam pekabaran tiga malaikat, Tuhan membuat seruan untuk "menyembah Sang Pencipta," karena "Sudah rubuh Babel." Yehezkiel 20: 1-20 menyatakan Sabat cocok dengan panggilan kesetiaan ini.

Di Babilonia kuno, matahari disembah sejak zaman kuno. Bukannya menyembah Sang Pencipta matahari, mereka malah menyembah matahari. Karena mayoritas orang percaya pada sesuatu, atau mempraktikkannya, tidak berarti hal itu adalah hal yang benar.

Kita telah diperingatkan bahwa dari dua penipuan besar di akhir zaman, salah satunya adalah "kekekalan jiwa"

Memercayai perasaan kita sendiri hampir merupakan cara yang pasti untuk, cepat atau lambat, adalah cara yang salah.

Wahyu memperingatkan "penduduk bumi" akan meminum ramuan mematikan yang disebut "anggur Babel." Ada doktrin & ajaran palsu yang pada akhirnya hanya membawa kematian. Penawar & perlindungan terhadap racun rohani ini adalah pekabaran tiga malaikat

Akan terjadi ketika Babel rohani, di hari-hari terakhir, juga akan memaksakan penyembahan terhadap "patung" palsu.

Babel rohani paralel dengan Babel kuno, dengan penyembahan patung dalam ibadahnya. Ini pelanggaran hukum kedua, membatasi kemampuan Roh Kudus menanamkan dalam pikiran kita hal-hal kekal, dan mengecilkan kemuliaan Allah menjadi suatu patung tak bernyawa.

Seruan Wahyu adalah panggilan mendesak untuk komitmen. Meskipun kadang tampaknya umat Tuhan akan dikalahkan dalam kontroversi alam semesta antara kebenaran dan kesalahan ini, Tuhan berjanji bahwa gereja-Nya akan menang pada akhirnya.

Babel rohani, agama ajaran manusia, atas gagasan manusia, tradisi manusia, bentuk agama buatan manusia, dibangun pemimpin agama manusia brilian, tapi menentang kekuasaan Injil & gereja yang dibangun Yesus, yang dibangun di atas kasih, bukan kekerasan.

Sari buah anggur murni melambangkan darah Kristus yang murni, dicurahkan bagi keselamatan kita. Saat anggur Injil yang murni dibelokkan, dan ajaran Firman Allah diganti dengan ajaran para pemimpin agama manusia, itu menjadi "anggur Babel."

Selama berabad-abad, Tuhan selalu memiliki umat yang setia kepada-Nya. Why 12: 17 menggambarkan kesetiaan umat Allah sebagai yang "menuruti perintah-perintah Allah," dan juga sebagai "dipanggil, dipilih, dan setia" Why 17: 14.

Tema pertentangan besar dirangkum dalam Wahyu dengan simbolisme dua perempuan: satu berselubung dengan matahari, dalam Wahyu 12, dan satu lagi perempuan berpakaian merah ungu, dalam Wahyu 17.

Dalam 10 Hukum Allah, perintah Sabat adalah meterai yang mengidentifikasi Tuhan itu Pencipta; Sabat menegaskan wilayah Tuhan memerintah segala sesuatu yang Dia ciptakan; Sabat mengungkapkan hak Tuhan untuk memerintah, karena Tuhan menciptakan segalanya.

Tuhan yang sama yang menciptakan bumi pertama kali akan menciptakannya kembali, dan hari Sabat tetap menjadi simbol kekal dari Tuhan sebagai Pencipta.

Diantara semua perintah hukum Allah, hanya Sabat yang menunjukkan pada kita bahwa Allah adalah Pencipta. Di akhir zaman nanti Sabat akan menjadi tanda yang membedakan antara mereka yang menyembah Tuhan dan mereka yang menyembah binatang itu.

Setan memperkenalkan barang palsu dengan cukup kentara, seperti ini: Tuhan adalah yang utama yang membuat penciptaan, tetapi Dia membutuhkan waktu lama untuk mewujudkan kehidupan. Evolusi adalah prosesnya dan kehidupan di bumi berumur miliaran tahun.

Sabat adalah pusat dari pertentangan besar tentang kelayakan Kristus untuk menerima penyembahan sebagai Pencipta kita. Sabat memanggil semua umat manusia untuk kembali menyembah Kristus sebagai Pencipta langit dan bumi.

Penghakiman menyiratkan tanggung jawab moral. Kita diciptakan oleh Tuhan dan bertanggung jawab kepada-Nya atas tindakan kita. Penurutan kita pada Sabat hari ketujuh menunjukkan keyakinan kita bahwa Yesus layak disembah sebagai Pencipta kita.

Kita adalah saudara & saudari yang dijadikan dan dibentuk oleh Tuhan yang sama. Tuhan yang menciptakan alam semesta, mengambil bagi diri-Nya tubuh daging kita manusia dan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban bagi kita, dan dosa-dosa anda dan saya!

Penyembahan kepada Allah adalah pusat tulisan Kitab Suci, selalu menjadi pertikaian bagi manusia & umat Allah. Para nabi menegur umat Allah karena menyembah allah-allah lain atau menyembah Tuhan menggunakan praktik-praktik penyembahan dari dunia kafir.

Tuhan yang "menjadikan langit & bumi, laut & mata air" adalah Pribadi yang sama “mengambil rupa seorang hamba, menjadi sama dengan manusia, dalam keadaan sebagai manusia, la telah merendahkan diri-Nya & taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib"

Betapa eratnya Injil kekal, saat penghakiman, sembahlah Sang Pencipta. Ketika kita berdiri di hadapan Pencipta kita dalam penghakiman, hanya Injil yang memberi kita pengharapan.

Allah Pencipta matahari, bulan, dan bintang, kuasaNya yang luar biasa menciptakan planet ini, memenuhinya dengan makhluk hidup, adalah Tuhan yang menaruh perhatian pada kita. Kuasa-Nya mengalahkan kuasa jahat yang mengobarkan pertempuran pada jiwa kita.

Wahyu 14: 7 diakhiri dengan seruan yang nyaring untuk menyembah Sang Pencipta; panggilan ini sangat penting sekarang, ketika sebagian besar dunia ilmiah dan bahkan dunia Kristen telah menerima evolusi

Yohanes tidak ditinggalkan sendirian dalam kesengsaraan dan kesulitan yang dia hadapi sebagai pengikut Yesus. Seorang malaikat dengan cahaya menyilaukan, mendatangi Yohanes di pulau yang sepi itu dan membawakan pekabaran langsung dari takhta Allah.

Alam semesta kita ada karena Tuhan, Sang Pencipta, telah menciptakannya dan segala isinya.

Sejak tahun 1844, kita telah hidup di waktu penghakiman, dan pekabaran malaikat pertama "telah tiba saat penghakiman-Nya" Why. 14: 7. Kalau begitu, sekarang ini juga kita harus "merendahkan diri dengan berpuasa”.

Bagian 1810 tahun ini adalah bagian kedua yang diterapkan bagi umat Tuhan. Jika kita mulai pada tahun 34 M dan kita menambahkan 1810 tahun, maka kita akan sampai pada tahun 1844 M.

Mesias "disingkirkan," atau disalibkan. Pada pertengahan minggu ke 70, tahun 31 M, Kristus mengukuhkan perjanjian kekal dengan darah-Nya, Kristus mati di kayu salib, dan semua makna nubuatan dari sistem upacara korban, digenapi

Gabriel datang untuk membantu Daniel memahami apa yang tidak dia pahami dalam pasal sebelumnya, yaitu 2.300 petang dan pagi.

Di Daniel 8, Gabriel memulai penjelasan nubuatan 2.300 petang & pagi. Pembersihan tempat kudus di ayat 14 adalah jawaban Allah terhadap tantangan kuasa duniawi & agama yang telah berusaha merebut otoritas Allah, bagian solusi Allah untuk masalah dosa.

Gabriel mengungkapkan kebenaran tentang Mesias, tanggal tepat dari awal pelayanan Mesias, waktu dari kematian-Nya yang dilakukan secara kejam, peristiwa2 terkait pembersihan tempat kudus di Daniel 8. Kematian Kristus dan penghakiman itu sangat berkaitan.

Api penghakiman Allah membakar diri Kristus, di Golgota, dan semua yang ada di dalam Kristus aman selamanya di bawah naungan sayap-Nya.

Walaupun pengikut Kristus berdosa, mereka tidak menyerah kepada kuasa kejahatan. Mereka telah membuang dosa-dosanya, telah mencari Tuhan di dalam kerendahan hati dan dengan hati yang hancur, dan Juru Damai Ilahi itu memohonkan bagi mereka.

Dalam Wahyu 5: 8-12 seluruh surga menanggapi dengan seruan pujian, dan tersungkur menyembah, untuk pengumuman bahwa Yesus layak untuk membuka gulungan penghakiman dan menebus kita. Yesus membela kita dalam penghakiman, dan kuasa kejahatan dikalahkan.

Di ruang takhta surga ada beberapa orang yang ditebus dari bumi di sekitar takhta Allah. Mereka menghadapi pencobaan sama seperti kita, dan melalui kasih karunia Kristus dan kuasa Roh Kudus, mereka menang, mengenakan "jubah putih", memiliki mahkota emas.

Perhatian nabi Daniel diarahkan dari kebangkitan & kejatuhan bangsa-bangsa serta kekuasaan penindas bumi, ke ruang takhta alam semesta & penghakiman terakhir, saat Allah akan memperbaiki setiap kesalahan & menegakkan kerajaan kebenaran-Nya yang kekal.

Salib & penghakiman mengungkapkan Tuhan itu adil & penyayang. Perbuatan kita tidak menyelamatkan tapi membuktikan iman sejati, menyatakan pilihan & kesetiaan pada Allah. Penghakiman akhir Allah menghapus semua kepura-puraan, kemunafikan, kepalsuan.

Penghakiman adalah bagian dari solusi utama Allah untuk masalah dosa. Setelah menjawab tuduhan Iblis di kayu salib, dalam penghakiman, Allah mengungkapkan diri-Nya telah melakukan segalanya yang mungkin untuk menyelamatkan kita dan membawa kita ke salib.

Pada akhirnya penghakiman akan mengungkapkan kebaikan dan kasih karunia Allah dan bahwa Dia adil dan penyayang dalam cara Dia berurusan dengan yang diselamatkan, dan bahkan dengan yang terhilang.

Yesus sebagai Imam Besar kita. Bagian Yesus yang menyelamatkan kita; tugas kita adalah berserah kepada Yesus, meminta kemenangan Yesus bagi kita. Ingat, hanya percaya kepada Yesus, bukan percaya kepada diri sendiri.

Kualitas iman yang memampukan Kristus menang atas godaan Iblis terberat. Kita menang, bukan dengan kemauan kita, tapi dengan kuasa Kristus yang hidup & bekerja melalui kita. Kita menang bukan karena siapa kita tetapi karena siapa Dia, yaitu Kristus.

Ketika Allah menjadi pusat kehidupan, keinginan kita adalah untuk memuliakan-Nya, baik dengan pola makan kita, cara berpakaian kita, hiburan kita, atau interaksi kita dengan orang lain. Kita memuliakan Allah melalui komitmen melakukan kehendak-Nya.

Pekabaran kitab Wahyu adalah satu seruan yang jelas untuk takut, menghormati, dan memuliakan Allah sebagai pusat kehidupan yang sejati.

Takut akan Allah adalah sikap hormat yang menuntun kita pada penurutan. Kasih karunia tidak membebaskan kita dari menuruti perintah-perintah Allah. Injil membebaskan kita dari penghukuman hukum Taurat, bukan dari tanggung jawab kita untuk menurutinya.

Takut akan Allah berarti menempatkan Allah yang terutama dalam pemikiran kita. Hal itu untuk meninggalkan keegoisan dan keangkuhan kita, dan untuk menjalani kehidupan sepenuhnya bagi Allah.

Dunia sedang menghadapi krisis paling serius sejak Air Bah. Pada akhir zaman, "langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api" 2 Petrus 3: 10. Kita perlu bersiap sebaik mungkin untuk hal ini.

Para hamba Allah, dengan wajah yang bersinar, dan dengan penyerahan kudus, akan mempercepat penyiaran pekabaran dari Surga itu dari satu tempat ke tempat yang lain. Melalui ribuan suara, amaran itu akan disampaikan ke seluruh dunia.

Pekabaran Injil kekal telah melintasi batas geografis, menembus area terjauh bumi, menjangkau orang dari setiap bahasa dan budaya, dan pada akhirnya akan berdampak di seluruh dunia. Umat Advent telah menjangkau > 210 negara dari 235 yang diakui PBB

Pekabaran pertama yaitu "Injil kekal" harus diberitakan pada semua bangsa, suku, bahasa dan kaum. Misi serius yang begitu besar, begitu luas, begitu hebat, begitu komprehensif, perlu banyak waktu, menuntut upaya terbaik, membutuhkan komitmen total kita.

Pekabaran tiga malaikat adalah kisah kasih karunia, kisah tentang kasih Juruselamat yang tak terkira, kisah tentang Yesus yang sangat mengasihi kita sehingga Dia lebih memilih mengalami neraka itu sendiri daripada kehilangan salah satu dari kita.

Rencana keselamatan, diberlakukan bahkan sebelum permulaan zaman, inilah yang menjelaskan mengapa disebut Injil "kekal". Sebelum dunia diciptakan, Allah tahu apa yang akan terjadi, dan Allah menetapkan rencana keselamatan untuk menghadapi krisis.

Kitab Wahyu berisi kasih karunia dan dipenuhi pengharapan. Kitab Wahyu adalah tentang Yesus, pekabaran-Nya kepada umat- Nya, berlaku di akhir zaman, satu pekabaran yang penuh kasih karunia dari pengharapan akhir zaman.

Identitas nubuatan yang unik diuraikan dalam Wahyu 14: 6-12, inilah Injil yang harus diberitakan kepada dunia.

Tuhan memanggil kita saat ini, untuk menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Semakin lama menunda menjawab panggilan Roh Kudus, akan semakin sulit dan keras jiwa terhadap bisikan-bisikan Allah, semakin mudah jatuh, dan percaya kepada kebohongan si jahat.

Setiap benih siap dipanen. Gandum masak adalah orang benar, tuaian anggur matang berdarah yaitu yang tidak benar /hilang binasa. Perbedaan baik-jahat, benar-salah, penurutan-ketidaktaatan, terlihat jelas bagi seluruh alam semesta, manusia dan malaikat.

Yesus pernah mengenakan mahkota duri, melambangkan rasa malu dan ejekan, dihina dan ditolak manusia. Dia dicaci maki, diejek, diludahi, dipukuli, dicambuk. Tetapi sekarang Yesus memakai mahkota kemuliaan dan datang lagi, sebagai Raja segala raja.

"Anak Manusia" adalah pusat dari penghakiman yang mengungkapkan pada seluruh alam semesta bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus telah melakukan segalanya demi menyelamatkan umat manusia, membela orang-orang kudus, juga karakter Allah atas tuduhan palsu Iblis.

Yesus menggunakan istilah "Anak Manusia" merujuk pada diri-Nya 82x. Yesus adalah "Anak Manusia" yang akan datang untuk membawa kita pulang ke rumah. Dia adalah Allah, menjadi salah satu dari kita, seperti kita, tetapi bedanya, Yesus tidak pernah berdosa.

Kehidupan kita sehari-hari menentukan nasib kita. Sekarang, hari ini, dan setiap hari kita harus memilih untuk setia kepada Kristus dan kepada perintah-perintah-Nya.

Kita harus memilih Kristus, berserah kepada-Nya dan percaya kepada-Nya, dan pilihan yang kita buat saat ini, tentunya, memengaruhi pilihan yang kita buat dalam krisis terakhir di depan kita. Jadi, sekaranglah saatnya untuk bersedia.

Hukum kasih adalah dasar pemerintahan Allah. Ia menghendaki pelayanan kasih dari semua makhluk ciptaan-Nya. Allah tidak suka penurutan yang terpaksa. Semua manusia telah Allah beri kebebasan memilih, agar dapat memberikan pelayanan yang bersifat sukarela.

Dua karakteristik dari umat Allah yang sisa, umat-Nya pada akhir zaman, yaitu “menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus”. Iblis (naga) marah pada perempuan itu, yang paling dikasihi Kristus, yaitu jemaat/umat-Nya.

Serangan Iblis terhadap "perempuan" yaitu umat Allah yang "dipelihara" di padang gurun lamanya 1260 tahun (536-1798). Saat penganiayaan hebat dahulu, Allah memelihara umat-Nya, dan Allah akan melakukan yang sama bagi umat-Nya yang sisa di akhir zaman.

Yesus tidak pernah kalah dalam peperangan melawan Iblis. Dialah Penakluk, Pemenang atas kekuatan jahat. Kemenangan Kristus juga kemenangan kita. Kita telah ditebus, menang, diselamatkan, bukan atas jasa kita tapi karena kemenangan Kristus atas kita.

Dari awal, Iblis berusaha menghancurkan Yesus, tapi dalam setiap upaya Iblis gagal. Yesus mengalahkan Iblis di kayu salib, kita juga bisa jadi pemenang. Kemenangan Kristus atas Iblis itu sempurna, tapi pertentangan besar Kristus & Setan belum berakhir.

Setiap malaikat di surga dihadapkan pada pilihan, memilih pihak Yesus atau pihak Lusifer. Seluruh umat manusia juga akan dituntun pada pilihan terakhir yang tidak dapat dibatalkan pada akhir zaman.

Terima kasih kepada Tuhan, meskipun kita kalah dalam hal jumlah, meskipun rintangan (secara manusia) menghalangi kita, walaupun serangan setan yang bertubi-tubi, pada akhirnya di dalam Yesus kita akan menang.

Apakah panggilan Tuhan bagi kita dengan sumber daya apa pun yang Ia telah percayakan kepada kita? Ada dua ajaran Kitab Suci yang jelas yaitu keselamatan oleh iman dan upah sesuai perbuatan.

Pada akhirnya Allah akan memberikan kepada umat-Nya yang setia, kekayaan dan tanggung jawab serta kehidupan kekal. Sungguh suatu upah yang luar biasa!

Perumpamaan talenta tidak semata-mata mewakili kesanggupan untuk berkhotbah dan mengajar dari firman Allah, itu berlaku pada sarana duniawi yang Allah telah percayakan. Mari fokus pada bagaimana menggunakannya untuk kemuliaan-Nya

Yerusalem baru adalah mahakarya Tuhan, dibangun untuk mereka yang mengasihi Dia dan memelihara semua perintah-Nya. Yerusalem baru akan menjadi rumah anak-anak Allah yang setia di surga selama milenium dan, sesudah itu, di dunia baru selama kekekalan.

Menurut Kitab Suci, kekekalan ini akan diterima satu saja dari dua yang ada, yaitu apakah kehidupan kekal atau kematian kekal. Itu saja. Tidak ada jalan tengah.

Upah dari Tuhan kepada anak-anak-Nya yang setia itu unik dan, sama seperti banyak perkara-perkara rohani lainnya, mungkin di luar pengertian kita yang terbatas. Upah adalah kerja keras dari apa yang telah Allah lakukan bagi kita dan di dalam kita.

Kitab Suci menggunakan “pengharapan menerima upah” sebagai motivasi untuk hidup setia, bagi kita yang sesungguhnya tidak layak menerima kasih karunia Allah, karena apa saja yang kita terima adalah, selalu dan hanyalah, dari kasih karunia Allah.

"Cinta akan uang, hasrat akan kekayaan, adalah rantai emas yang mengikat mereka pada setan." Itulah sebabnya memberi persepuluhan dapat menjadi, satu penangkal rohani yang manjur untuk bahaya kekayaan, bahkan untuk mereka yang tidak "kaya."

Kitab Suci katakan kita tidak dapat membeli dan menjual. Tekanan bagi yang tetap setia sangat besar. Kita harus menyiapkan sejak sekarang, dengan cara memastikan, melalui kasih karunia Allah bahwa kita bukan hamba dari uang kita, untuk perkara dunia.

Yesus berkata bahwa tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Titik. Ketika kita menyerahkan segala sesuatu kepada Kristus, tidak ada yang tersisa untuk tuan yang lain. Jelas bahwa tidak ada komitmen setengah jalan kepada Kristus

Sekaranglah waktunya saudara, kita harus mengurangi harta milik kita gantinya menambahnya. Karena tidak lama lagi kita akan pindah ke negeri yang lebih baik di surga. Jangan menjadi penghuni tetap dunia ini, tetapi mulailah mengurangi harta benda.

Tidak seorang pun yang sia-sia dalam memercayai Allah. Lakukan segala sesuatu untuk berhasil, tapi sadarilah bahwa hanya Allah yang dapat memberikan kemenangan. Ketika percaya kepada Allah, Allah menghormati kepercayaan itu dan menyediakan bagi mereka.

"Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" 2 Taw 20: 20

Di tengah-tengah masa yang sulit, ketika kita perlu untuk bersandar kepada Tuhan lebih dari sebelumnya, ada beberapa langkah konkret, berdasarkan prinsip-prinsip Kitab Suci, yang kita harus ikuti.

Umat Tuhan akan lakukan sementara mereka masih kuat dalam kehidupan, mendedikasikan diri mereka sendiri dan kepemilikan mereka kepada Tuhan, dan sementara bertindak sebagai penatalayan-Nya, mereka akan memiliki kepuasan melakukan tugas mereka.

Dengan memberi pada pekerjaan Allah, engkau sedang menyimpan harta di surga, yang aman dari segala marabahaya dan kehilangan, dan bertambah menjadi suatu harta yang kekal dan abadi" "[dan] akan dicatatkan pada namamu dalam kerajaan surga.

Kebaikan hati menjelang kematian bukanlah yang dituntut oleh Kristus dari murid-murid-Nya; hal itu tidak dapat memaafkan keegoisan hidup. Menahan harta sampai pada saat terakhir, menyerahkannya saat kematian daripada berbuat sesuatu saat hidup.

Kitab Suci tidak mengutuk kekayaan atau berbagai usaha untuk mendapatkan kekayaan, asalkan secara jujur dan tidak menindas orang lain. Kita harus rajin dalam urusan keuangan agar dapat memiliki cukup bagi kehidupan kita dan keluarga kita.

Karena Allah adalah pemilik segala sesuatu, menurut Kitab Suci, saat telah selesai dengan apa yang Allah telah percayakan kepada kita, kita harus mengembalikan kepada-Nya, apa yang tersisa, saat kebutuhan orang-orang yang kita kasihi sudah terpenuhi.

Jika selama tahap kehidupan ini, kita hanya berpikir tentang diri kita sendiri dan mengabaikan kebutuhan orang lain dan pekerjaan Allah, kita mengikuti contoh orang kaya yang bodoh itu.

Ketika menjadi lebih tua, kita secara alami mulai mengkhawatirkan masa depan. Semua rasa takut ini aslinya dari Iblis. Jika umat Tuhan mau mengambil posisi yang Tuhan inginkan, hari-hari terakhir mungkin menjadi hari yang terbaik dan paling bahagia.

Di antara jutaan orang Israel hanya satu orang saja, yang berani melanggar perintah Allah. Sifat tamak Akhan untuk jubah indah Sinear, membuatnya mengambil emas dan perak yang untuk perbendaharaan Allah. Ia merampok dari Tuhan buah sulung negeri Kanaan.

Ketamakan adalah satu perkara hati dan, sama seperti kesombongan serta cinta diri, sering tidak terdeteksi, sehingga sangat mematikan dan menipu. Ketika merasa tamak (atau serakah) maka berdoalah untuk hal itu, minta janji-janji kemenangan Alkitab.

Meskipun Ananias & Safira memulai dengan motif yang benar, mereka mendukakan Roh Kudus dengan menyerah kepada perasaan tamak. Kisah ini lebih mengajarkan betapa ketamakan dapat menuntun ke arah yang membinasakan.

Yudas tidak sepenuhnya berserah kepada Kristus, dan dosa ketamakan, yang dapat ia kalahkan dalam kuasa Kristus, sebagai gantinya mengalahkan dirinya, dengan hasil yang tragis!

Akhan mengakui apa yang dia lakukan, dan mengatakan bahwa ia telah "mengingini" barang-barang itu. Hanya dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari bahaya rasionalisasi / membenarkan diri semacam ini.

Dosa itu muncul karena ketamakan. Mengingini kemuliaan yang Allah Bapa telah berikan kepada Anak-Nya, pemimpin malaikat ini telah bercita-cita untuk memperoleh kuasa yang merupakan hak mutlak Kristus.

Ketamakan adalah keinginan luar biasa pada kekayaan atau kepemilikan yang sesungguhnya bukan milik anda. Ketamakan itu umumnya terkait dengan berdusta, mencuri, atau membunuh; ini sangat merusak sehingga Allah memperingatkan dalam Hukum yang ke-10.

Kita perlu mengikuti lebih teliti rencana Allah mengenai kehidupan. Kerjakan dengan sebaik-baiknya pekerjaan yang paling dekat dengan kita, menyerahkan jalan-jalan kita kepada Allah, dan memperhatikan petunjuk-petunjuk dari pemeliharaan-Nya.

Orang yang menyukai hukum Allah (hukum di sini dapat dimengerti lebih luas sebagai Firman Allah) akan berbahagia. Betapa sederhananya. Dan orang yang menyukai hukum Allah menjadi makmur / sukses.

Allah memanggil anak-anak-Nya pada standar yang lebih tinggi dalam pekerjaan dan kehidupan. Standar itu adalah hukum Allah yang tertulis dalam hati kita dan dipantulkan dalam tabiat kita.

Allah merencanakan bagi manusia untuk bekerja dalam satu atau berbagai kapasitas. Tujuan dari para orangtua Kristen adalah melatih anak-anak menjadi orang dewasa yang mandiri dalam kehidupan sekarang dan melayakkan mereka bagi kehidupan kekekalan.

Allah yang menciptakan manusia mengetahui apa yang akan membuat manusia bahagia; dan segera setelah Allah menciptakannya, maka Allah menugaskan kepada manusia pekerjaan.

Pengkhotbah 12: 1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",

Semua orang ingin menikmati kehidupan yang penuh "keberhasilan" dan bahagia. Tentu saja, dalam dunia yang telah jatuh, di mana tragedi dan bencana dapat melanda dengan tiba-tiba, tujuan ini tidak selalu mudah untuk dicapai.

Bila engkau membuka pintumu terhadap orang-orang yang berkekurangan dan menderita, engkau sedang menyambut malaikat-malaikat yang tidak kelihatan. Engkau mengundang persahabatan dengan makhluk-makhluk surga.

Allah sendiri menggambarkan Ayub sebagai “tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Rahasia karakter Ayub: proaktif mencari orang yang membutuhkan dan bertindak.

Zakheus dan orang muda yang kaya memiliki hal yang sama. Keduanya kaya, keduanya ingin melihat Yesus, dan keduanya menginginkan kehidupan kekal. Bagi Zakheus hartanya itu bukanlah ilah baginya, tetapi bagi orang muda yang kaya, hartanya itu menjadi ilah.

Kitab Suci mengatakan bahwa orang muda kaya itu pergi dan begitu sedih oleh karena ia sangat kaya, yang membuktikan seberapa besar ia menyembah uangnya. Uang tidak dapat membeli kedamaian dan kebahagiaan.

Ada janji-janji bagi yang menolong orang berkekurangan. "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan" Ams. 28: 27. "Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka" Mzm. 41: 2.

Kasih Yesus untuk orang-orang miskin adalah satu dari bukti terbesar Kemesiasan-Nya, yang tampak melalui bagaimana Yesus menjawab pertanyaan Yohanes pembaptis mengenai Dia sebagai Mesias.

Karena kita adalah pengelola pekerjaan Allah, menolong orang miskin itu bukan sekadar pilihan. Itu mengikuti teladan Yesus dan menuruti perintah-perintah-Nya.

Ketika Musa menjadi seorang pria dewasa, dia membuat keputusan secara sadar yang mengubah kehidupannya dan cerita sejarah. Musa memilih kekayaan Kristus, sebagai kekayaan yang lebih besar untuk dia terima, dengan meninggalkan kekayaan Mesir.

Meskipun dengan berbagai kesalahan, Yakub meninggalkan rumah tanpa apa-apa, tetapi kembali ke Kanaan sebagai seorang yang kaya. Meskipun kita memiliki kesalahan, Allah tetap dapat memberkati kita. Tapi, jauh lebih baik menghindari kesalahan!

Lot masuk ke Sodom sebagai seorang kaya, dan keluar hampir tidak punya apa-apa.Betapa kita harus sangat berhati-hati dengan berbagai keputusan yang kita buat, terutama bila hanya memikirkan keuntungan jangka pendek yang berbeda dengan gambaran besarnya.

Abraham dikenal sebagai seorang pangeran oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Abraham dikenal baik hati, berani, ramah, dan seorang hamba Allah yang Maha Tinggi. Kesaksiannya untuk Allah patut dicontoh.

Seberapa siapkah anda melakukan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan bagi Allah jika, sama seperti Nuh, anda diminta untuk melakukannya?

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Bertekadlah untuk tidak pernah terlibat pada utang yang lain. Sangkal dirimu sendiri dalam ribuan hal daripada terjebak dalam berutang. Ini adalah kutukan dalam hidup, terlibat utang. Hindari utang seperti yang anda lakukan terhadap penyakit cacar.

Tuhan memperhatikan masalah-masalah keuangan seperti ini, karena si pemberi pinjaman tidak mau menghapuskan utang, paling lama waktu seorang berutang adalah tujuh tahun.

Kitab Suci sangat jelas menyatakan bahwa Allah tidak menginginkan anak-anak-Nya bertanggung jawab atas kewajiban-kewajiban utang orang lain.

Landasannya adalah satu komitmen untuk menjadi setia kepada Allah dalam mengembalikan persepuluhan-Nya yang suci, sehingga kita bisa mendapatkan hikmat dan berkat dari Allah. Allah itu sungguh-sungguh memberkati mereka yang menuruti Dia.

Utang adalah satu dari jerat Iblis yang dia letakkan untuk jiwa-jiwa. Allah ingin melihat anak-anak-Nya bebas dari utang. Allah telah memberi kita nasihat melalui Kitab Suci dan karunia nubuatan yang akan membawa kita kepada kemerdekaan keuangan.

Kitab Suci tidak mendorong berutang dan tidak mengatakan bahwa adalah dosa meminjam uang, tetapi Kitab Suci berbicara tentang akibat-akibat buruk dari berutang.

Malaikat pencatat membuat catatan yang teliti untuk setiap persembahan yang didedikasikan untuk Allah dan yang dimasukkan dalam perbendaharaan, dan juga hasil akhir dari cara itu diberikan.

Kata Yesus: "Karena di mana hartamu berada, di sana hatimu juga berada" Mat. 6: 21. Mari renungkan bahwa pemberian pengorbanan sama pentingnya kepada si pemberi dan si penerima.

Bukan hanya doa-doa kita yang terdengar di surga, tetapi motif persembahan kita juga diperhatikan dan dicatat.

Sebagai anak-anak Allah, yang ditugaskan dengan tanggung jawab mengatur usaha-Nya di atas dunia, adalah satu kesempatan istimewa dan tanggung jawab kita membawa persembahan-persembahan kita.

Allah memberikan kriteria “sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN Allahmu” sebagai dasar untuk jumlah persembahan kita, bukan persentase.

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Selain mengembalikan persepuluhan, ada persembahan-persembahan, dari 90 persen yang tinggal di tangan kita, setelah persepuluhan kita kembalikan kepada Tuhan. Di sinilah kemurahan hati dimulai.

Semua harus mengingat bahwa tuntutan Allah mendasari semua tuntutan yang lain. Allah memberidengan limpahnya, dengan kasih-Nya memercayakan kepada penatalayan-Nya harta-Nya, tetapi mengenai sepersepuluh Dia berkata: Ini adalah milik-Ku.

Ini adalah soal kejujuran yang sederhana. Persepuluhan adalah milik Tuhan; dan la memohon supaya kita mengembalikan kepada-Nya apa yang menjadi milik-Nya.

Everyone is to be his own assessor and is left to give as he purposes in his heart. Studies of membership’s giving habits reveal that the majority of Seventh-day Adventists tithe on the gross income; that is, before taxes are taken out.

Karena persepuluhan adalah milik-Nya, Allah menyatakan kepada kita apa yang harus kita perbuat dengan itu, dan persepuluhan digunakan untuk menunjang pelayanan Injil. Karena itu, kebutuhan-kebutuhan pelayan dibiayai dengan persepuluhan Allah.

Selaras dengan rumah perbendaharaan pusat yang Alkitabiah ini, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah menetapkan konferens setempat, daerah misi, uni, gereja-gereja sebagai rumah perbendaharaan atas nama gereja sedunia, di mana pelayanan itu dibiayai.

Allah hanya meminta 10 % milik-Nya. Persembahan syukur kita terpisah dari dan adalah tambahan kepada persepuluhan. Tidak ada di dalam Kitab Suci yang kita dapati bahwa ada indikasi bagian Allah itu kurang dari sepersepuluh.

"Manusia dituntut untuk mempersembahkan kepada Allah pemberian-pemberian untuk tujuan keagamaan sebelum sistem yang jelas diberikan kepada Musa, bahkan jauh sebelumnya yaitu pada zaman Adam.” Ini semua masih berlaku bagi kita sampai sekarang.